Menikmati bakso
hangat saat cuaca dingin sungguh begitu nikmat bukan ? Apalagi jika ditambah
beberapa bumbu seperti cuka ? Ya, penggunaan cuka sendiri ini tidak pernah
lepas dari makanan capat saji seperti bakso, pangsit dll. Namun kita juga perlu
mengetahui bahwa terlalu berlebihan mengonsumsi cuka dapat membahayakan
kesehatan tubuh loh.
Asam asetat (Cuka)
adalah merupakan senyawa kimia asam organik yang dikenal sebagai pemberi rasa
asam dan aroma dalam makanan. Asam cuka memiliki rumus empiris C2H4O2.
Rumus ini seringkali ditulis dalam bentuk CH3COOH. Asam asetat
merupakan pereaksi kimia dan bahan baku industri. Dalam industri makanan asam
asetat digunakan sebagai pengatur keasaman. Asam asetat merupakan nama trivial
atau nama dagang dari senyawa ini. Dan nama yang paling dianjurkan oleh IUPAC.
Nama ini berasal dari kata latin Acetum, yang berarti Cuka. Sedangkan nama
sistematisnya adalah Asam Etanoat.
Asam asetat
dihasilkan dari cairan piroligneous yang diperoleh dari distilasi kayu, cairan
ini direaksikan dengan kalsium hidroksida menghasilkan kalsium asetat kemudian
diasamkan dengan asam sulfat dan kemudian menghasilkan asam asetat. Dari
keterangan diatas menjelaskam bahwa Reaksi yang terjadi dalam proses pembuatan
asam asetat merupakan Reaksi Netralisasi Asam Basa.
Asam asetat dapat
dikenali dengan baunya yang khas. Selain itu garam-garam dari asam astet
bereaksi dengan larutan besi (III) klorida, yang menghasilkan warna merah pekat
yang hilang bila larutan diasamkan. Garam-garam asetat bila dipanaskan dengan arsenik
trioksida (AsO3) membentuk kakodil oksida ((CH3)2As-O-As(CH3)2),
yang mudah dikenali baunya yang tidak menyenangkan.
Dilansir VivaLife Menurut Dokter Tri Aria Wibowo yang dikutip dari
laman meetdoctor.com, Bahaya dari penambahan cuka ke dalam berbagai makanan
bergantung pada jumlah cuka. Jika digunakan berlebihan maka dampak yang
ditimbulkannya akan membahayakan tubuh. Dokter Aria berpendapat penggunaan cuka
pada makanan tidak berbahaya jika yang digunakan adalah asam asetat yang cair.
Jika yang pekat dampaknya bisa menyebabkan beberapa gangguan kesehatan seperti
masalah pencernaan, hingga meningkatnya keasaman darah yang bisa berujung pada
kematian.
Namun disamping
berbahaya, Asam asetat (cuka) juga memiliki banyak manfaat yaitu sebagai
pengatur keasaman pada industri makanan, dapat dijadikan sebagai minuman
fungsional seperti cuka apel, sebagai bahan baku Vinil Asetat dan garam asetat.
Dalam aktifitas rumah tangga sehari-hari, cuka juga berguna untuk mengusir
ketombe, membasmi jamur dan bakteri.
Sebenarnya cuka
dihasilkan dari berbagai ragam bakteri aktif yang bersifat baik hasil dari
fermentasi dan menghasilkan senyawa asam asetat yang kuat dan jika berlebihan
dalam penggunaan pada makanan, maka akan berbahaya bagi lambung dan usus,
olahan cuka ini adalah hasil sampingan dari proses akhir pembuatan bir.
Maka alangakah
lebih baik dan akan tetap menyehatkan tubuh jika cuka digantikan dengan
keasaman dari bahan lain yang alami dan bernutrisi tinggi, misalnya air jeruk
lemon atau asam kawak (jawa) atau bisa juga dengan irisan mangga sebagai
pengganti cuka sehingga lebih aman untuk kesehatan. Jadi, sayangilah tubuh kita
karena itu merupakan wujud syukur kita kepada ALLAH SWT.
Sumber :
No comments:
Post a Comment