Tahukah Anda apa itu fenol? Fenol atau disebut juga asam karbolat atau benzena adalah zat padat yang tidak berwarna, mudah meleleh, terlarut baik dalam air, dan memiliki bau yang khas. Rumus kimia fenol yaitu C6H5OH dan memiliki gugus hidroksila (-OH) pada strukturnya yang berkaitan dengan cincin fenil. Fenol (fenil alcohol) mempunyai kelarutan terbatas didalam air yaitu 8,3 gram/100 ml. Sifat fenol cenderung asam maksudnya dapat melepaskan ion H+ dari gugus hidroksilnya. Hal ini dibuktikan dengan mereaksikan fenol dengan NaOH yang mana fenol melepaskan H+ maka dari itu ia mempunyai sifat asam.
Dalam kehidupan sehari-hari fenol dikenal dengan nama karbol (lisol) yang mempunyai kegunaan sebagai desinfektan pengawet kayu. Bakteri akan mati disebabkan mengalami kerusakan pada potein karena fenol. Selain iti fenol digunakan untuk bahan baku sintesis zat warna, obat-obatan, pembuatan plastik dan mempunyai sifat mengkoagulasi protein. Namun jika kulit terkena fenol bisa menyebabkan kulit melepuh dan rusak.
Meskipun sangat berbahaya jika terkena kulit tapi fenol mempunyai kegunaan dalam antiseptik seperti yang digunakan Sir Josep Lister ketika mempraktikkan pembedahan antiseptik. Dalam penggunaannya fenol adalah komponen utama pada antiseptik dagang yaitu TCP (trichlorophenol) atau triklorofenol. Fenol berfungsi dalam pembuatan obat-obatan sepeti aspirin, pembasmi rumput laut dan lain sebagainya. Fenol juga memiliki kegunaan dalam sintesis senyawa aromatis yang ada dalam batu bara.
Ketika fenol terkonsentrasi bisa menyebabkan pembakaran kimiawi pada kulit yang terbuka. Pada masa Nazi Perang Dunia II fenol sering digunakan dalam hal penyuntikan eksekusi mati. Pada waktu itu penyuntikan fenol dilakukan pada ribuan orang di kamp-kamp konsentrasi, yang paling utamanya di Auschwitz-Birkenau. Penyuntikan tersebut dilakukan oleh dokter pada vena (intravena) tepatnya bagian lengan dan jantung. Jika fenol disuntikkan langsung pada jantung bisa mengakibatkan kematian secara langsung. Iiiih sereeem yaaa...
Diatas sudah dipaparkan bahwa salah satu kegunaan fenol yaitu untuk antiseptik. Namun ternyata bila fenol terkena kulit sangat berbahaya, kulit akan melepuh dan rusak. Lantas bagaimana? Dari hasil pencarian, saya menemukan jawabannya yang diambil dari sebuah artikel. Ini dia jawabannya:
Sebelumnya kita harus mengetahui terlebih dahulu apa itu antiseptik. Antiseptik adalah zat yang dapat menghambat atau menghancurkan mikroorganisme pada jaringan hidup. Dalam kehidupan sehari-hari fenol dikenal dengan karbol atau lisol yang berfungsi sebagai desinfektan dalam kadar 0,01%-1% fenol bersifat bakteriostatik atau dapat membunuh mikroorganisme fatogen pada benda mati. Fenol digunakan untuk antiseptik karena kegunaannya dapat membunh bakteri. Fenol merupakan antiseptik tertua dengan khasiat bakterisid dengan larutan 1,6% yang dapat mengadakan koagulasi protein dan fungisid dengan larutan 1,3% yang berguna untuk sterilisasi ekskreta dan alat kedokteran juga terdapat basil dan spura. Mekanisme kerjanya berdasarkan denaturasi protein sel bakteri karena sifat denaturasi berlaku untuk jaringan utuh manusia. Fenol berdaya korosit (membakar) terhadap kulit dan sangat merangsang sehingga penggunaan dalam antiseptikum kulit jarang digunakan.
Sumber:
Hakiki, I. A. (2013, Desember Rabu). Fenol. Dipetik Maret Selasa, 2016, dari Kimia Organik 1: http://kimimamafdolhakiki12.blogspot.co.id/
Sari, R. D. (2013, November Sabtu). Senyawa Aromatik (Fenol). Dipetik Maret Selasa, 2016, dari Kimia Organik 1: http://renidewitasari.blogspot.co.id/2013/11/senyawa-aromatik-fenol.html
No comments:
Post a Comment