Pasti
kalian sudah pada tahu rumput kan? Kita bisa menemukan rumput dipekarangan
rumah, disawah ataupun diladang. Ada apa kira-kira dengan rumput liar?
Sebenarnya rumput liar bisa dijadikan pupuk urea untuk tanaman. Mulai sekarang
jika kalian menemukan rumput jangan dibuang atau membakarnya apalagi
memusnahkannya dengan hebrisida. Rerumputan dan serasa adalah bahan yang bagus
untuk dimembuat pupuk kompos, karena rerumputan hijau mengandung banyak
Nitrogen (N). Fungsi Nitrogen sendiri untuk tanaman yaitu sebagai berikut:
a.
Memperbaiki
pertumbuhan vegetatif tanaman seperti daun, batang dan akar.
b.
Tanaman
yang tumbuh pada tanah yang cukup Nitrogen akan menghaslkan warna yang lebih hijau
untuk membantu proses fotosintesis.
c.
Berfungsi
dalam pembentukkan protein.
Nah,
sekarang kalian sudah pada tahu manfaat dari rumput liar. Ingat jangan
dimusnahkan yaaa, lebih baik rerumputan tersebut dibenamkan kedalam tanah
disekitar tanaman kita supaya warna tanamannya lebih hijau. Sayangnya,
kebanyakan petani belum mengetahui manfaat dari rumput liar. Selama ini mereka
lebih mengandalkan pupuk kimia untuk tanaman mereka dibanding pupuk kompos.
Misalnya saja Urea, ZA dan NPK. Untuk memberitahu para petani bahwa rumput liar
bisa dijadikan pupuk sebaiknya dilakukan dengan penyuluhan. Ataupun bagi kalian
yang ayahnya seorang petani bisa dikasih tau. J
Sayang
kan uangnya jika terus-terusan membeli produk-produk tersebut. Lebih baik
membuat pupuk urea sendiri dari bahan yang murah dan mudah didapat. Yaaa lumayan
lah menghemat uang, lebih baik ditabung. Anda penasaran bagaimana sih cara
membuatnya. Gampang banget dan gak pake ribet, yuk langsung saja kita intip
rahasianya:
a.
Pertama,
kalian harus mengumpulkan rerumputan liar (serasah atau jerami) sebanyak yang
diakan dibuat.
b.
Kemudian
gali tanah disekitar tanaman atau tempat tanaman Anda yang akan ditanam.
Selain
rerumputan, kalian juga bisa menambahkan bahan-bahan organik lainnya, seperti
dedaunan kering, kertas, serbuk gergaji, cangkang telur, pohon dan pelapah
(dicacah terlebih dahulu). Kalian juga bisa menambahkan limbah dapur, seperti
nasi basi, kotoran ayam atau kambing ataupun yang lainnya. Manfaatnya
menambahkan bahan-bahan tersebut yaitu akan lebih cepat bereaksi pada tanaman.
Namun, kalian harus menghindari menambah atau memasukan dedaunan yang
mengandung getah, contohnya pinus, daging-dagingan, bangkai binatang dan
kotoran hewan yang memakan daging karena akan mengundang penyakit.
c.
Jika
kalian sudah menambahkan bahan-bahan yang disebutkan diatas, kemudian kuburlah
dengan tanah. Jika kondisi tanah tidak lembap atau kering, siramkan air
diatasnya fungsinya yaitu untuk melembapkan. Dengan begitu bakteri dan jamur
pengurai akan lebih aktif mendekomposisi (penguraian) bahan-bahan organik yang telah dibuat.
Bahan-bahan
organik tersebut akan terurai secara bertahap
menjadi pupuk kompos yang menyuburkan tanaman. Penambahan atau penggunaan
produk efectitive microorganisme itu hanya pilihan saja, karena pada rerumputan
secara alami sudah mengandung bakteri atau mikroba pengurai yang dibutuhkan.
Namun, jika hasilnya ingin cepat atau lebih optimal silakan gunakan produk
pendukung.
d.
Selanjutnya
kita tinggal menunggu sampai bahan-bahan organik tersebut terurai menjadi humus
setelah beberapa periode (minggu atau bulan). Metode ini juga tidak jauh
berbeda dengan cara kita membenamkan bahan-bahan organik tersebut kedalam tanah
sepeti dijelaskan diatas.
Jika sudah matang, 1kg kompos rumput yang kita produksi cukup untuk
memberi makan 3-4 pohon sayuran daun seperti sosin, selada, seledri, phakcay
sampai panen atau satu pohon sayuran buah sepeti tomat, cabai, terong dan
lain-lain yang ada dihalaman rumah atau dipot selama sampai 2 bulan.
Selamat Mencoba JJ
Sumber:
Penulis, T. (2013, September Sabtu).
Cukup 5 Menit untuk Membuat Pupuk Urea. Dipetik Maret Sabtu, 2016, dari
TaniOrganik.com:
http://www.taniorganik.com/cukup-5-menit-membuat-pupuk-urea-sendiri/
Penulis, T. (t.thn.). Unsur Hara Nitrogen. Dipetik Maret Sabtu,
2016, dari Silvikultural.com:
http://www.silvikultur.com/Unsur_Hara_Nitrogen.html
No comments:
Post a Comment