BENTUK-BENTUK
KERUSAKAN BAHAN PANGAN OLEH MIKRO ORGANISME
Oleh
: Anah Maemanah
Melalui
pertumbuhannya, mikroorganisme dapat
mengakibatkan berbagai perubahan fisik dan kimiawi dari suatu pangan. Apabila
perubahan tersebut tidak diinginkan atau tidak dapat diterima oleh para
konsumen, maka bahan pangan tersebut dikatakan mengalami kerusakan. Perlu
ditekankan bahwa mutu bahan pangan yang dinyatakan tak dapat diterima oleh
seorang konsumen, mungkin masih dapat diterima oleh konsumen lainnya, sehingga
definisi dari kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme menjadi sangat
subjektif.
Berjamur
Kapang
bersifat aerobik, paling banyak atau terutama tumbuh pada bagian luar permukaan
bahan pangan yang tercemar.—Bahan pangan
mungkin menjadi lekat, berbulu sebagai hasil produksi miselium dan spora kapang dan berwarna.
Pembusukan (rost)
Pada
umumnya diartikan sebagai pembusukan dari produk-produk dengan tekstur yang
cukup baik seperti buah-buahan dan sayuran di mana pertumbuhan mikroorganisme
merusak bagian-bagian struktur bahan pangan bahan pangan menjadi produk yang
lunak dan berair.
Berlendir
Pertumbuhan
bakteri pada permukaan yang basah seperti sayuran, daging dan ikan dapat
menyebabkan flavor dan bau yang menyimpang serta pembusukan bahan pangan dengan
pembentukan lendir.
Perubahan Warna
Beberapa
mikroorganisme menghasilkan koloni-koloni yang berwarna atau mempunyai pigmen
(zat warna) yang memberi warna pada
bahan yang tercemar (serratia marcescens—merah; pseudomonas fluorescens –hijau
dengan fluescence ;aspergillus niger—hitam ;spesies penicillum—hijau)
Berlendir Kental Seperti Tali (ropiness)
Suatu
lendir kental (rope) yang berbentuk tali dalam bahan pangan disebabkan oleh
bergagai spesies mikroorganisme seperti Leuconostoe mesenteroides, Leuconostoc
dextranicum, Bacillus subtilis dan lactobacillus plantarum. Pada beberapa bahan
pangan pembentukan lendir dikaitkan dengan pembentukan bahan kapsul oleh
mikroorganisme, sedang pada beberapa bahan pangan lainnya dapat disebabkan oleh
hidrolisa dari zat pati dan protein untuk menghasilkan bahan bersifat lekat
yang tidak berbentuk kapsul. Lendir tali ini dapat mencemri bahan-bahan pangan
seperti minuman ringan, anggur, cuka, susu dan roti.
Kerusakan Fermentatif
Beberapa
tipe organisme terutama khamir, spesies bacillus dan Clostridium dan bakteri
asam laktat dapat memfermentasi karbohidrat khamir mengubah gula menjadi
alkohol dan karbondioksida. Bakteri dapat mengubah gula menjadi asam-asam laktat asetat, propionat dan butirat, bersama-sama
dengan hidrogen dan karbondioksida. Perubahan flavour dan pembentukan gas
akhirnya terjadi dalam bahan pangan.
Pembusukan Bahan-bahan berprotein (putrefraction)
Dekomposisi anaerobik dari protein menjadi peptida atau
asam-asam amino, mengakibatkan bau busuk pada bahan pangan karena terbentuknya
hidrogen sulfida, amonia, methyl sulfida, amin dan senyawa-senyawa bau lainnya.
Bahan pangan yang tercemar secara demikian adalah yang diolah kurang sempurna
dan dikemas sehingga terbentuk kondisi anaerobik –seperti pengalengan daging
dan sayuran yang diolah secara kurang sempurna.
DAFTAR
PUSTAKA
Frazier,
W.C. and D.C. Westhoff, “Food Microbiology”, 3rd ed. (McGraw Hill 1978)
Mossel,
D.A.A., “Physiological and metabolic attributes of Microbial Groups Associated
With Food”. J. Appl, Bacteriol, 34,95-118, 1971.
Mossel
D.A.A.,”Occurence, Prevention and Monitoring of Microbial Quality Loss of Foods
and Dairy Products, CRC Critical Reviews in Environmental Control”, 5-1-139,
1975.
No comments:
Post a Comment