Parfum atau pewangi telah digunakan sejak
zaman dahulu kala terutama oleh kaum wanita, mulai dari upacara keagamaan,
pernikahan atau bahkan kematian, setiap moment memiliki aroma tersendiri. Dan
seiring dengan perkembangan zaman, penggunaan ini semakin berkembang pewangi
atau parfum digunakan pada setiap produk, mulai dari produk kebutuhan wanita,
hingga produk kebutuhan rumah tangga seperti cairan pembersih bahkan obat anti
nyamuk, dan produk yang memiliki wewangian yang khas dan menarik memang cukup
digemari oleh masyarakat, karena memang kesan bersih, segar dan menyenangkan
akan ditimbulkan dari wewangian tersebut.
Namun apakah penambahan zat pewangi atau
parfum pada beberapa produk harian atau kosmetik tersebut aman bagi
penggunanya? Bagaimana dengan ibu hamil yang mengirupnya apakah ianya
benar-benar murni terbuat dari campuran bunga dan buah seperti yang dicantum
pada kemasan atau pada iklan produk tersebut, mungkinkah kita mendapatkan
wewangian yang benar-benar asli dan aman dengan harga yang sangat murah?,
dibawah ini akan kita lihat beberapa tabel yang memberikan informasi tentang
kandungan wewangian sintesis serta beberapa efek samping yang akan ditimbulkan
jika terhirup dalam jumlah yang banyak dan kontinyu.
Kandungan Wangian
Setiap produk wewangian mengandung pelarut
tambahan yang berfungsi sebagai media atau fondation baik parfum itu asli atau
síntesis. Persentase kandungan bahan kimia dalam parfum antara kisaran 30 %
tergantung dari jenis produknya. Namun dari beberapa analisa pasar, 95 % bahan
kimia yang terkandung di dalam produk wangian adalah bahan kimia sintetik yang
berbahan dasar petroleum yang merupakan turunana benzena, aldehid atau zat yang
umumnya terkenal beracun. Salah satu organisasi di Amerika yang menagani masalah
kesehatan lingkungan menemukan zat kimia beracun dari 815 sampel yang mereka
ambil, tes ini dilakukan pada tahun 1991 diantara zat yang ditemukan adalah
kloroform pada pelembut pakaian dan
P-diklorobenzena yang telah diketahui bersifat karsinogenik pada produk
penyegar ruangan dengan dosis yang tinggi.
Selain itu juga terdapat pengharum yang
beraroma musk, yang dicurigai mengakibatkan sakit kepala dan juga bersifat
karsinogenik meskipun pada kandungan yang lemah. Berdasarkan riset dari FDA
pada tahun 1968-1972, bahan kimia seperti alfa-terpineol, benzil asetat, benzil
alcohol, limonin, lioanalol yang sering terdapat dalam kosmetik, bahan-bahan
ini dicurigai sering memberikan efek samping pada kulit pemakai.
Bahaya Kesehatan
Salah satu ciri keracunan yang disebabkan oleh
bahan kimia yang terdapat dalam zat pewangi yang ditambahkan dalam suatu produk
pembersih dan kosmetik adalah asma, kangker, cacat janin pada bayi dalam
kandungan, keguguran, gangguan pada syaraf, seperti Parkinson , alzeimer, dll.
Identifikasi ini dapat ditemukan baik dalam jangka panjang atau pendek
Pada tahap awal keracunan dapat diidentifikasi
melalui reaksi seseorang terhadap suatu produk tertentu yang dicurigai
mengandung bahan pewangi sintetik yang mengandung zat kimia yang berbahaya,
walaupun pada tahap ini hanya sebagian orang yang sensitive yang menunjukkan
tanda-tanda keracunan, sama bentuknya seperti seseorang yang alergi terhadap
debu. Sedangkan sebagian individu yang lain bisa jadi tidak menunjukkan reaksi
apapun pada tahap awal pemakaian produk, namun pada pemakaian produk yang sama
dalam jangka waktu lama dan berulang-ulang barulah terlihat gejala keracunan
dengan kondisi yang akut dan sulit disembuhkan seperti kanker atau penyakit
berat lainnya. Produk yang dapat memberikan efek langsung kepada pemakai
sehingga dapat diidetifikasi tanda keracunan adalah produk yang biasanya
berkontak langsung dengan sistem pernafasan, seperti pengharum ruangan, colone
, minyak wangi semprot, hairspray, kuteks, dan lain-lain yang pemaikaiannya
bersifat semburan pada bagian tubuh dalam bentuk gas, sehingga terjadi kontak
langsung pada sistem pernafasan mulai dari bagian hidung, faring, laring,
paru-paru dan seterusnya keanggota tubuh bagian lain yang disalurkan melalui
sistem peredaran darah.
Untuk produk yang digunakan pada bagian luar
yaitu pada kulit seperti sabun, syampoo, krim pencukur, pemutih pakaian,
detergen, pelembut pakaian, dan lain sebagainya proses keracunan terjadi saat
produk yang dipakai menyerap pada pori-pori kulit dan memasuki aliran darah dan
seterusnya pada bagian anggota tubuh bagian dalam.
Dibawah ini table bahan kimia dan efek samping
yang biasa di rasakan oleh manusia, yang terkandung dalam produk rumah tangga
dan kosmetik yang mengandung parfum atau pewangi seperti minyak wangi,
deodorant, colone, penyegar udara, sabun pencuci piring, hairspray, detergent
dan lain sebagainya.
Awas bahan dasar parfum yang bersifat racun
Terdapat
lebih dari 500 bahan dasar parfum yang bersifat racun. Beberapa bahan kimia
yang biasa terkandung dalam parfum, antara lain alkohol, benzaldehid, benzil
asetat, α-pinen, aseton, benzil alkohol, etil asetat, linalol, α-terpinen,
metilen khlorida, α-terpineol, kamfor, limonene, dan berbagai senyawa kimia
lainnya. Aseton merupakan pelarut organik yang digunakan dalam cat. Sebagian
dari bahan ini memang tidak berbahaya bagi tubuh. Tapi sebagian lagi bisa
menyebabkan gangguan.
Gejala yang
mungkin muncul berupa otot tubuh tegang, lebih mudah marah, sesak nafas, sakit
persendian, kelelahan, tenggorokan gatal, sakit kepala, batuk, dan gangguan
pada kulit.
Saat ini, sejumlah kantor, klub kesehatan, studio yoga, dan tempat umum membuat peraturan harus bebas wewangian. Tidak hanya asap rokok, ternyata tempat-tempat ini juga melarang orang yang masuk memakai parfum dan wewangian lainnya.
Saat ini, sejumlah kantor, klub kesehatan, studio yoga, dan tempat umum membuat peraturan harus bebas wewangian. Tidak hanya asap rokok, ternyata tempat-tempat ini juga melarang orang yang masuk memakai parfum dan wewangian lainnya.
Bau wewangian
atau bau apa pun yang lain, mungkin sangat disukai sebagian orang, namun bisa
pula sebaliknya. Ada orang yang tidak suka sama sekali dengan bau durian,
misalnya.
Sumber :
No comments:
Post a Comment