Haaaiiii…. Dalam artikel kali
ini, saya akan membahas tentang sabun dan detergen.
Apa yang kamu ketahui tentang
sabun dan detergen??
Banyak yang tidak menyadari kekeliruan
terhadap penggunaaan nama sabun dan ditergen. Pada kenyatannya, sabun dan
detergen berbeda antara satu dengan yang lainnya.
Sabun digunakan sebagai
pembersih sudah sejak zaman prasejarah. Pada awalnya sabun dibuat dari lemak
hewan. Tapi seiring waktu, bahan pembuatan sabun sudah berubah yang sebagian
besarnya terbuat dari minyak nabati, seperti kelapa dan zaitun.
Selain sabun, terapat banyak
produk pembersih sintesis yang dikenal dengan sebutan ditergen.
Detergen (detergent) adalah
agen pembersih yang terutama digunakan karena dapat mengemulsi lemak. Walaupun
istilah detergen meliputi sabun biasa, detergen terutama digunakan untuk
mendeskripsikan produk sintetik tertentu, seperti natrium lauril sulfat, yang
manufakturnya melibatkan konversi dari:
Lauril alkohol à lauril
hidrogen sulfat à natrium lauril sulfat
Sabun biasanya dibuat dari
bahan alami. Detergen di sisi lain dibuat dengan menggunakan bahan kimia
sintesis. Namun demikian, sebagian bahan dalam detergen tidak menutup
kemungkinan berasal dari alam. Begitu pula sebaliknya, sabun yang berasal dari
bahan sintesis. Namun secara umum, sabun dibuat dengan mencampur alkali (basa)
dengan asam (minyak, asam lemak, dan lain-lain) dalam proses saponifikasi.
Dalam penggunaannya, sabun
dan detergen memang memiliki kegunaan yang mirip. Umumnya keduanya digunakan
untuk membersihkan pakaian. Namun karena komposisi yang lebih kuat, detergen
banyak digunakan pula untuk tujuan lain.
Detergen dapat digunakan
sebagai pembersih rumah tangga untuk membersihkan lantai, karpet, tirai, dan
lain-lain. Detergen juga banyak digunakan dalam sampo. Sedangkan sabun memiliki
kegunaan yang tebatas untuk membersihkan pakaian, alat dapur, dan untuk mandi.
Dalam kandungan bahan
pengawetnya, sabun memiliki sedikit atau bahkan tidak mengandung bahan
pengawet. Pengawet pada sabun biasanya berasal dari bahan alami. Sedangkan
detergen sarat dengan bahan pengawet untuk mencegah produk dari kerusakan atau
pembusukan. Antibakteri sebagai pengawet dalam detergen menyebabkan bau tidak
sedap. Untuk menekan baunya, berbagai pewangi sering ditambahkan pada detergen.
Dalam hal keefektivitasannya,
detergen merupakan pembersih yang lebih kuat dibandingkan dengan sabun.
Detergen secara lebih efektif mencapai kotoran dan debu dan menghilangkannya
dari permukaan. Selain itu, bahan sintesis dalam ditergen menghasilkan busa
yang lebih banyak dan lebih baik yang mampu menghilangkan kotoran karena
berkurangnya tegangan air. Sedangkan sabun merupakan pembersih ringan sehingga
tidak mampu menghilangkan kotoran dengan efektif.
Walaupun demikian, sabun dan
detergen tetaplah produk pembersih permukaan yang bekerja dengan mengurangi
luas permukaan air sehingga air dapat menyebar pada wilayah yang lebih luas dan
dapat mencapai kotoran dengan cara yang efektif. Namun dalam penggunaannya
disarankan janganlah terlalu berlebihan dan ingatlah selalu terhadap dampak
penggunaannya terhadap lingkungan.
Sekian artikel dari saya
mengenai sabun dan detergen. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa di artikel
selanjutnya.
Sumber:
amazine. (2011, february 26). 7 perbedaan antara
sabun dan deterjen. Retrieved march 6, 2016, from www.amazine.co:
http://www.amazine.co/39883/inilah-7-perbedaan-antara-sabun-dengan-deterjen/
Petrucci, H. H. (2011). Kimia Dasar (General
Chemistry). Jakarta: Erlangga.
No comments:
Post a Comment