Sunday, March 6, 2016

Dibalik Warna-warni Kembang Api


Siapa yang tidak kenal dengan kembang api? Tentu di setiap kalangan mengenalinya bukan? Ya, alasannya karena kembang api ini dijadikan salah satu icon perayaan tahun baru atau peringatan hari besar. Nah, ledakan cahaya dari kembang api juga menarik untuk dilihat looh, umumnya kembang api ini sangat di gemari oleh anak-anak. Warnanya yang bermacam-macam menghiasi langit malam. Membuat mata yang melihatnya jadi terpukau. Namun, tahukah teman, kembang api menggunakan ilmu kimia sebagai dasar dari warna-warna indah yang bermunculan di angkasa.
Setiap warna yang muncul saat kembang api meledak di udara dihasilkan oleh campuran bahan kimia tertentu, yang umumnya mengandung senyawa logam transisi. Misalnya, warna putih didapatkan dari pembakaran logam titanium (Ti) atau magnesium (Mg), sedangkan warna merah didapatkan dari garam stronsium (Sr). Apabila kita melihat warna biru, itu adalah hasil pembakaran garam tembaga (Cu). Untuk mendapatkan warna ungu, kita cukup untuk mencampurkan garam stronsium yang menghasilkan warna merah dengan garam tembaga yang menghasilkan warna biru. 


Warna-warna kembang api berasal dari berbagai senyawa logam, terutama garam logam. Mendengar kata “garam” pasti anda membayangkan garam sebagai bahan masakan sehari-hari, yang merupakan salah satu jenis garam yaitu Natrium Klorida. Pengertian garam mengacu pada senyawa yang mengandung atom logam dan non logam yang  terikat dengan ikatan ion. Lalu, Bagaimana caranya garam logam yang umumnya berupa bubuk yang tidak menarik mampu menghasilkan warna-warna yang begitu menarik? Tentu kalian ingat bukan, bahwa atom terdiri dari nukleus, yakni inti atom, yang terdiri atas proton dan neutron, dan dikelilingi oleh elektron. Nah, elektron-elektron yang mengelilingi nukleus itu hanya dapat ditemukan di daerah-daerah khusus yang disebut orbital. Secara tidak langsung kita dapat membayangkan pergerakan nukleus dan elektronnya dalam tata surya. Nukleus diibaratkan sebagai matahari yang dikelilingi oleh elektron-elektron yang bergerak seperti planet di orbit yang tetap.

Elektron dapat berubah posisi orbitnya apabila menyerap atau melepaskan energi. Apabila elektron pindah ke orbit yang lebih jauh dari orbit asalnya, elektron harus menyerap energi yang sesuai untuk memenuhi besar energi minimum yang dibutuhkan untuk menempati orbit tersebut. Sebaliknya, ketika elektron berpindah ke orbit yang lebih dekat dengan inti atom, elektron akan melepaskan energi dalam bentuk paket energi atau foton.
Lalu, apa hubungannya dengan warna kembang api? Ketika kembang api diledakan di angkasa, panas yang muncul dari hasil pembakaran memberikan energi bagi elektron-elektron di atom logam transisi. Energi yang disediakan dari panas pembakaran bermacam-macam, tetapi ketika besar energi yang tepat tersedia bagi elektron-elektron di atom tersebut, elektron akan segera berpindah ke orbital yang lebih jauh. Dalam kimia, proses ini disebut eksitasi. Setelah tereksitasi, elektron akan berusaha menempati orbitnya dengan energi yang terendah agar stabil. Oleh karena itu, elektron yang tereksitasi melepaskan kelebihan energinya dalam bentuk foton.
Nah, foton yang dilepaskan oleh elektron-elektron inilah yang menjadi sumber warna yang kita lihat saat kembang api diledakkan. Tidak percaya? Coba buktikan sendiri di rumah dengan percobaan yang sederhana. Ambil sedikit garam dapur dan bakar dengan api, maka akan terlihat semburan warna kuning yang menyala dari kandungan natrium di garam dapur. Warna ini sama dengan warna lampu jalan dan juga kembang api yang menggunakan natrium.
Menarik, bukan? Sekarang, apabila teman-teman sedang menonton kembang api, sudah mengerti dong proses di balik warna-warni ledakan kembang api tersebut.
Terima kasih telah membaca, semoga bermanfaat teman....

References
(Chemistry for you, 2001)
Sutresna, N. (2007). Cerdas Belajar Kimia. Bandung: Grafindo Media Pratama
Api, L. K. (2015, Oktober). Ledakan Kimia Kembang Api. Retrieved Maret Minggu, 2016, from majalah1000guru.net: http://www.majalah1000guru.net/2015/10/kembang-api/
Puji, R. (2014, Juli Minggu). The Chemistry Of Firework. Retrieved Maret Minggu, 2016, from, soft-unik.blogspot.cp.id: http://soft-unik.blogspot.co.id/2014/07/warna-warni-kembang-api.html







No comments:

Post a Comment