Siapa
yang tidak kenal dengan kembang api? Tentu di setiap kalangan mengenalinya
bukan? Ya, alasannya karena kembang api ini dijadikan salah satu icon perayaan
tahun baru atau peringatan hari besar. Nah, ledakan cahaya dari kembang api
juga menarik untuk dilihat looh, umumnya kembang api ini sangat di gemari oleh
anak-anak. Warnanya yang bermacam-macam menghiasi langit malam. Membuat mata
yang melihatnya jadi terpukau. Namun, tahukah teman, kembang api menggunakan
ilmu kimia sebagai dasar dari warna-warna indah yang bermunculan di angkasa.
Setiap
warna yang muncul saat kembang api meledak di udara dihasilkan oleh campuran
bahan kimia tertentu, yang umumnya mengandung senyawa logam transisi. Misalnya,
warna putih didapatkan dari pembakaran logam titanium (Ti) atau magnesium (Mg),
sedangkan warna merah didapatkan dari garam stronsium (Sr). Apabila kita
melihat warna biru, itu adalah hasil pembakaran garam tembaga (Cu). Untuk
mendapatkan warna ungu, kita cukup untuk mencampurkan garam stronsium yang
menghasilkan warna merah dengan garam tembaga yang menghasilkan warna biru.
Warna-warna
kembang api berasal dari berbagai senyawa logam, terutama garam logam.
Mendengar kata “garam” pasti anda membayangkan garam sebagai bahan masakan
sehari-hari, yang merupakan salah satu jenis garam yaitu Natrium Klorida.
Pengertian garam mengacu pada senyawa yang mengandung atom logam dan non logam
yang terikat dengan ikatan ion. Lalu, Bagaimana
caranya garam logam yang umumnya berupa bubuk yang tidak menarik mampu menghasilkan
warna-warna yang begitu menarik? Tentu kalian ingat bukan, bahwa atom terdiri
dari nukleus, yakni inti atom, yang terdiri atas proton dan neutron, dan
dikelilingi oleh elektron. Nah, elektron-elektron yang mengelilingi nukleus itu
hanya dapat ditemukan di daerah-daerah khusus yang disebut orbital. Secara
tidak langsung kita dapat membayangkan pergerakan nukleus dan elektronnya dalam
tata surya. Nukleus diibaratkan sebagai matahari yang dikelilingi oleh
elektron-elektron yang bergerak seperti planet di orbit yang tetap.
Elektron
dapat berubah posisi orbitnya apabila menyerap atau melepaskan energi. Apabila
elektron pindah ke orbit yang lebih jauh dari orbit asalnya, elektron harus
menyerap energi yang sesuai untuk memenuhi besar energi minimum yang dibutuhkan
untuk menempati orbit tersebut. Sebaliknya, ketika elektron berpindah ke orbit
yang lebih dekat dengan inti atom, elektron akan melepaskan energi dalam bentuk
paket energi atau foton.
Lalu,
apa hubungannya dengan warna kembang api? Ketika kembang api diledakan di
angkasa, panas yang muncul dari hasil pembakaran memberikan energi bagi
elektron-elektron di atom logam transisi. Energi yang disediakan dari panas
pembakaran bermacam-macam, tetapi ketika besar energi yang tepat tersedia bagi
elektron-elektron di atom tersebut, elektron akan segera berpindah ke orbital yang
lebih jauh. Dalam kimia, proses ini disebut eksitasi. Setelah tereksitasi, elektron
akan berusaha menempati orbitnya dengan energi yang terendah agar stabil. Oleh
karena itu, elektron yang tereksitasi melepaskan kelebihan energinya dalam
bentuk foton.
Nah,
foton yang dilepaskan oleh elektron-elektron inilah yang menjadi sumber warna
yang kita lihat saat kembang api diledakkan. Tidak percaya? Coba buktikan
sendiri di rumah dengan percobaan yang sederhana. Ambil sedikit garam dapur dan
bakar dengan api, maka akan terlihat semburan warna kuning yang menyala dari
kandungan natrium di garam dapur. Warna ini sama dengan warna lampu jalan dan
juga kembang api yang menggunakan natrium.
Menarik,
bukan? Sekarang, apabila teman-teman sedang menonton kembang api, sudah
mengerti dong proses di balik warna-warni ledakan kembang api tersebut.
Terima
kasih telah membaca, semoga bermanfaat teman....
References
(Chemistry
for you, 2001)
Sutresna,
N. (2007). Cerdas Belajar Kimia. Bandung: Grafindo Media Pratama
Api, L. K. (2015, Oktober). Ledakan Kimia Kembang
Api. Retrieved Maret Minggu, 2016, from majalah1000guru.net:
http://www.majalah1000guru.net/2015/10/kembang-api/
Puji, R. (2014, Juli Minggu). The Chemistry Of
Firework. Retrieved Maret Minggu, 2016, from, soft-unik.blogspot.cp.id: http://soft-unik.blogspot.co.id/2014/07/warna-warni-kembang-api.html
No comments:
Post a Comment