Ketika
langit mulai mendung dan dari atas langit mengeluarkan sinar serta suara
gemuruhnya, kita sering kali berpikir darimanakah suara gemuruh itu berasal?
Bagaimana kejadiannya suara gemuruh ini dapat terdengar oleh telinga? Lalu
mengapa adanya petir?
Fenomena
ini pada umumnya terjadi pada musim hujan, yang diawali dengan kilatan cahaya
kemudian akan terdengarlah suara guntur atau dalam bahasa jawanya gluduk. Mengapa kejadiannya cahaya
dahulu kemudian terdengar suara? Hal ini terjadi karena adanya perbedaan waktu
munculnya, sehingga mengakibatkan adanya perbedaan antara kecepatan suara
dengan kecepatan cahaya. Kejadiannya Cahaya lebih cepat merambat daripada
suara. Kecepatan cahaya = 186.000 mil/299.338 km/detik, sedangan kecepatan
suara = 700 mil/1.126 km/jam (tergantung kelembapan, temperatur serta tekanan
udara.
Proses
Terjadinya Petir
Teori pertama dikemukakan oleh Aristoteles,
seorang filsuf Yunani. Beliau mengemukakan, guruh disebabkan oleh awan yang
bertabrakan. Agar lebih mudah untuk memahami proses terjadinya petir,
kita menggunakan analogi sebuah kapasitor besar, dimana lempengan pertamanya
yaitu awan. Lempengan ini bersifat negatif dan positif. Lempengan keduanya yaitu bumi. Lempengan bumi
ini bersifat netral. Seperti yang kita ketahui, kapasitor merupakan sebuah
elemen negatif di dalam hubungan listrik yang dapat menyimpan daya sejenak atau
yang disebut energy storage. Sama halnya petir, dimana terdapat awan yang
bermuatan negative dan positif.
Proses yang terjadi dalam muatan awan,
karena awan berjalan secara teratur, serta selama perjalanannya akan
berhubungan dengan awan-awan lainnya yang akan mengakibatkan berkumpulnya awan
muatan negatif di salah satu sisi, entah itu diatas ataupun dibawah. Sedangkan
awan muatan positif berkumpul disisi lainnya. Apabila terjadi perbedaan
potensial antara awan dan bumi besar, maka akan mengakibatkan terjadinya
pembuangan muatan negatif (electron). Dalam proses pembuangan ini, udara
merupakan media yang akan dilalui oleh electron. Apabila pada saat muatan
electron mampu menembus batas isolasi udara maka ini akan menimbulkan suara
ledakan atau Guntur. lalu kenapa petir lebih sering terjadi di musim penghujan?
Karena pada musim penghujan, udara mengandung banyak kadar air yang tinggi,
sehingga mengakibatkan daya isolasi udara turun dan arus lebih mudah
melewatinya. Sekian pembahasan dari saya mengenai petir. Semoga bermanfaat.
KLIK disini untuk melihat proses terjadinya PETIR
Reference :
KLIK disini untuk melihat proses terjadinya PETIR
Reference :
http://ilmupengetahuan.org/terjadinya-petir/
No comments:
Post a Comment