Telur
ayam sudah tidak asing lagi bagi kita, ia merupakan menu makanan yang enak
untuk dihidangkan berdampingan dengan nasi dan telur sebagai lauknya. Telur
ayam ini banyak di jumpai dan bahkan sering, jika kita mencarinya pasti dengan
mudah kita dapat telur tersebut. Selain bisa di jadikan menu makanan favorit
telur juga ternyata dapat di jadikan sebagai terapi untuk kecantikan kulit
wajah bahkan dapat di jadikan percobaan atau eksperimen yang dapat membuatnya memantul
dan bercahaya percaya atau tidak ternyata telur ayam dengan bantuan air yang
bercampur asam cuka ia dapat berubah seakan-akan menjadi bola yang dapat di
pantulkan dan juga bisa menjadi lampu penerang layaknya lampu neon, hal
tersebut benar-benar sungguh ajaib bukan? akan tetapi menurut faktor kimia
kenapa hal tersebut dapat terjadi apa yang membuatnya menjadi seperti bola
pantul dan lampu??? Dalam percobaan tersebut ternyata telur yang direndam
selama beberapa hari akan mengubah cangkangnya, cangkang telur lama-kelamaan
akan menjadi lunak dan jika kita kelupas ia berbentuk menjadi bola yang lunak.
Cangkang
telur
Yang
telihatnya sepele ternyata Cangkang telur ayam ini mempunyai kandungan zat
kimia yang membuatnya menjadi suatu bahan percobaan atau eksperimen. Di dalam
cangkang telur terdapat beberapa lapisan yaitu kutikula, stratum dan membran,
di setiap lapisannya tersebut mempunyai zat kimia tersendiri di dalamnya.
Lapisan
kutikula yaitu lapisan terluar pada cangkang telur yang tebalnya sekitar 10 µm
dan juga terdapat pula saluran pori di dalamnya, fungsi dari kutikula pada
lapisan terluar yaitu untuk melindungi telur dari kelembamannya dan juga
membantu pertukaran gas yang masuk kedalam telur tersebut.
Cangkang
telur ayam tersebut adalah lapisan berkapur yang di dalamnya menyusun 9-12%
dari berat telur yang ada di dalamnya dan juga tersusun atas 94% kalsium
karbonat, 1% magnesium karbonat, 1% kalsium fosfat, dan 4% kandungan bahan
organik terutama yang berupa protein. Telur yang di dalam uterus tinggal selama
20 jam 45 menit dan kelenjar uterus selain mensekresikan albumen ia juga dapat
menghasilkan bahan cangkang telur yang sebagian besarnya terdiri dari CaCo yang
membuat cangkang telur menjadi kuat. CaCo3 tersebut di bawa dalam kelenjar
uterus, sedang dalam suhu temperatur tinggi lubang pori-porinya semakin besar
dan cangkangnya menjadi tipis karena Ca dalam aliran darah jumlahnya sedikit.
Jadi kandungan zat kimia yang terkandung dalam cangkang telur yang cenderung
lebih banyak yaitu CaCo3, kemudian zat yang terkandung di dalamnya yaitu:
MgCo3, CaSo4, dan juga bahan organik
berupa protein.
Cangkang
telur vs asam cuka
Dalam
cangkang telur tadi kita sudah tahu zat
yang banyak terkandung di dalamnya yaitu (CaCo3) karena senyawa tersebut dapat
membuat cangkang telur menjadi keras dan kuat sedangkan di dalam cuka
mengandung asam asetat (CH3COOH) yang membuat cangkang telur menjadi lunak
seperti layaknya rumput laut atau jelly. Nah saat telur di larutkan kedalam air
yang bercampur dengan asam cuka selama 2 hari atau lebih maka asam asetat dalam
cuka akan melarutkan cangkang telur dan telur berubah menjadi elastis akan
tetapi telur yang sudah menjadi percobaan tersebut tidak bolaeh dimakan karena
kandungan di dalamnya sudah berbeda. Pada saat perendaman tersebut telur
lama-kelamaan akan mengeluarkan gelembung buih-buih kecil yang gelembung
tersebut merupakan (Co2)cangkang telur itu akan mulai melepas mengeluarkan
Co2-nya dan setelah hal tersebut terjadi maka telur tersebut jika kita kelupas
kulitnya maka yang terjadi telur tersebut akan menjadi bola yang dapat
dipantulkan dan juga bisa terang seperti lampu jika kita sorotkan telur
tersebut dengan senter pada keadaan yang gelap gulita.
Sumber referensi:
http://blog.umy.ac.id/hanwongndeso/2012/08/16/percobaan-telur-direndam-di-dalam-cuka/
No comments:
Post a Comment