Ngomongin
zat pewarna pada makanan nih, tentu kalian sudah tidak asing lagi terdengar di
telinga. Bahkan setiap hari kalian pasti menemukan warna-warni yang terdapat
dalam berbagai jenis makanan dan minuman.
Nah,
dalam artikel ini akan memaparkan tengtang zat pewarna pada makanan, bahaya zat
pewarna makanan, dan apa saja zat pewarna yang diperbolehkan untuk membuat
makanan serta zat pewarna yang dilarang untuk membuat makanan.
Tentunya
dari beberapa survei dan fakta yang terjadi di masyarakat, hampir 98%
masyarakat setiap harinya mengonsumsi makanan dan minuman yang beranekaragam
warnanya. Dengan sadar atau tidak mereka mengetahui bahaya zat pewarna yang
setiap hari mereka konsumsi lewat makanan tersebut, mereka masih tetap
mengonsumsinya tanpa memikirkn akibat yang akan terjadi kelak.
Kurangnya
rasa ingin tahu masyarakat terhadap hal-hal disekeliling mereka, membuat mereka
miskonsepsi terhadap makanan yang di konsumsinya. Tentunya jika dibiarkan
terus-menerus akan menyebabkan dampak yang begitu besar bagi kesehatan mereka.
Nah untuk merubah pandangan mereka terhadap makanan yang berwarna mari kita
simak bersama penjabaran berikut.
Apa itu Zat Pewarna?
Zat pewarna merupakan kandungan bahan
tambahan pangan yang dapat merubah penampakan warna makanan aslinya, dengan
kata lain zat pewarna bisa membuat warna makanan lebih menarik dan lebih fresh
untuk dilihat sehingga dapat menggoda minat para konsumen sehingga mereka
membeli dan memakannya.
Penambahan bahan pewarna makanan
mempunyai beberapa tujuan, seperti memberi kesan menarik bagi konsumen,
menyeragamkan dan menstabilkan warna, serta menutupi perubahan warna akibat
proses pengolahan dan penyimpanan.
Secara garis besar pewarna makanan
dibagi menjadi dua bagian, yaitu pewarna alami dan pewarna sintetis (buatan). Pewarna alami yang baiasa dikenal
diantaranya seperti daun suji menghasilkan warna hijau, daun jambu atau daun
jati dan akar bit untuk menghasilkan warna merah dan kunyit untuk mendapatkan
warna kuning. Kelemahan pewarna alami
sendiri yaitu warnanya yang tidak homogen dan ketersediaannya yang terbatas,
sedangkan kelebihannya dari pewarna
alami yaitu aman untuk di konsumsi.
Nah, konon setelah perang dunia
ke-2, bahan pewarna buatan mulai marak digunakan dikalangan masyarakat. Dalam proses
pembuatannya, seringkali bahan alami menjadi pembanding pewarna buatan sehingga
pewarna buatan dapat dipastikan akan memiliki warna yang lebih mencolok dan
menarik ketimbang pewarna alami.
Kelebihan
pewarna buatan dibandingan pewarna alami adalah biaya yang dibutuhkan dalam
proses produksinya lebih kecil serta memiliki waktu kadaluwarsa yang jauh lebih
panjang dari pada pewarna alami. Terlepas dari kelebihannya ternyata pewarna
buatan menyimpan sejuta bahaya, terutama bagi kesehatan tubuh manusia yang
mengonsumsinya. Berikut ini uraian bahaya dari pewarna buatan (sintetis):
Ø Menyebabkan
kanker.
Sebuah
penelitian menunjukan bahwa pewarna makanan sintesis yang biasa digunakan pada
produk ice cream, permen dan minuman, yaitu Blue 1 dan Blue 2 yang beresiko
dapat menyebabkan kanker pada tikus dan Blue 2 yang menyebabkan kanker otak
pada tikus jantan (eits disini bukan bermaksud untuk menjudge merek prodak atau
lebel yaaJ)
Ø Menyebabkan
Hiperaktivitas.
Pewarna
makanan juga dapat menyebabkan hiperaktiv pada anak-anak. Beberapa gejala
hiperaktiv yang disebabkan pewarna makanan yaitu seperti Red 40, yakni yang
menyebabkan sifat anak menjadi gelisah, agreif, ketidakmampuan untuk focus dan
gugus. Study kasus yang terbaru menunjukan bahwa pewarna makanan buatan dapat
menyebabkan terburuknya gejala ADD dan ADHD pada anak-anak.
Ø Ganguan
pada Ginjal
Pewarna
makanan sintesis Yellow 6 dapat menyebabkan munculnya tumor ginjal dan tumor
pada kelenjar adrenal. Yellow 6 juga diketahui mengandung sedikit senyawa
karsinogen.
Ø Kemandulan
pada Pria
Pewarna
sintesis Blue 1dan Blue 2 dapat menyebabkan kemandulan pada pria.
Ø Melemahkan
Sistem Kekebalan Tubuh
Sebuah
study yang dilakukan diUniversitas of California menunjukan bahwa beberapa
pewarna makanan sintesis dapat melemahkan sistem imun tubuh, karena dosis
pewarna makanan sintesis dapat menyebabkan peningkatan pelemahan sistem
kekebalan tubuh.
Ø Komplikasi
Pewarna
makanan sintesis juga dapat menyebabkan munculnya penyakit secara bersamaan
(komplikasi). Zat berbahaya yang terkandung dalam pewarna ini seperti reaksi
alergi, serangan asma, migraine, pandangan kabur, kecemasan dan munculnya
masalah pada perilaku.
Dengan mengetahui sejumlah bahaya
dari pewarna makanan sintesis diatas, kita perlu memilah dan memilih mana yang
baik atau tidak bagi kesehatan tubuh
kita. Kita juga harus membiasakan diri
memakai bahan pewarna alami dan menghindari makanan berwarna mencolok dan
menarik.
Nah, dari penjabaran artikel diatas,
semoga bisa bermanfaat bagi pembaca blogger sekalian. Ingat lebih baik mencegah
dari pada mengobati karena kesehatan itu mahal guys. Okay see you next time:)
Referensi:
anonim. (2014, november 23). Bahaya Pewarna
Makanan Buatan (Sintesis). Retrieved from informasitips.com:
http://informasitips.com/bahaya-pewarna-makanan-buatan-sintetis
Clinic,
M. (2009, september 2). Informasisehat. Retrieved from Pewarna Makanan
mempunyai pengaruh buruk untuk anak-anak Hiperaktif:
https://informasisehat.wordpress.com/tag/bahaya-pewarna-makanan/
No comments:
Post a Comment