Semasa kecil pernahkah Anda tejatuh dan terluka? Apakah yang
Anda dan orang tua Anda lakukan? Pernahkah orang tua Anda menyuruh Anda untuk
membasahi luka Anda dengan air liur?
Ternyata, praktik ini telah terjadi sejak lama dan entah
informasi mengenai hal itu berasal darimana. Tetapi, tahukah kamu? Ternyata air
liur benar-benar memiliki khasiat untuk mempercepat penyembuhan luka dan dapat
meredakan rasa sakit dan nyeri lho…
Air liur adalah air yang dihasilkan kelenjar-kelenjar yang ada
dalam rongga mulut. Kelenjar-kelenjar itu antara lain Kelenjar Parotis,
Submandibularis dan Sublingualis. Saluran dari kelenjar-kelenjar liur ini
berada di pipi, dibawah lidah dan dibawah rahang yang mengalirkan isinya ke
dalam mulut.
Catherine Rougeot, seorang peneliti dari Pasteur Institude
di Paris, Prancis, menjelaskan bahwa air liur manusia sejatinya mengandung
opiorphin, yaitu senyawa yang dapat meredakan rasa sakit yang memiliki kekuatan
enam kali lebih ampuh daripada morfin. Hal ini berarti 1 mg/kg opiorphin setara
dengan 6 mg/kg morfin.
Sebelumnya, Rougeot dan rekannya melakukan sebuah penelitian
terhadap salah satu hewan pengerat yaitu tikus. Ternyata dalam penelitiannya,
Rougeot menemukan suatu senyawa yang dapat meredakan rasa sakit yang bernama
sialorphin. Kemudian Rougeot pun mencoba melakukan penelitian terhada air liur
manusia, apakah manusia juga memiliki senyawa yang dapat menahan rasa sakit
dalam tubuhnya? Setelah diteliti, ternyata dalam air liur manusia ditemukan
suatu senyawa yang bernama opiophin. Opiorphin ini diyakini mampu meredakan
rasa sakit dan nyeri.
Namun, menurut Alistair Corbett, seorang peneliti dari
Glasgow Caledonian University menytakan bahwa opiorphin tidak memiliki peran
utama terhadap rasa sakit dalam tubuh, tetapi hanya sebuh mekanisme untuk
mencegah senyawa kimia dari rasa sakit agar tidak menyebar sampai ke otak.
Kemudian Rougeot kembali melakukan penelitian dengan menggunakan
dua tikus sebagai objeknya. Rougeot menambahkan sedikit penyiksaan pada tikus
agar tikus tersebut merasakan sakit. Pada tikus yang pertama, Rougeot
menggunakan opiorphin dan pada tikus yang kedua menggunakan morfin dengan
proporsi yang sama. Ternyata, tikus yang kedua, yang hanya menggunakan sejumlah
morfin membutuhkan konsumsi morfin enam kali lebih banyak untuk dapat melakukan
aktifitas normal dibandingkan dengan tikus yang menggunakan opiorphin.
Dari penelitian yang telah dilakukan terebut dapat
disimpulkan bahwa kandungan opiorphin yang terdapat dalam air liur memang memiliki
khasiat sebagai pereda rasa sakit dan nyeri.
Semoga bermanfaat :)
Daftar Pustaka
Alia, S. S. (2014, Juli). Pereda Nyeri Sebenarnya
Ada di Air Liur. Retrieved from viva.co.id:
http://teknologi.news.viva.co.id/news/read/520324-pereda-nyeri-sebenarnya-ada-di-dalam-air-liur
anonim. (2009, Juni). Rodhooon's Blog. Retrieved
from https://rodhooon.wordpress.com:
https://rodhooon.wordpress.com/water/air-liur/
No comments:
Post a Comment