Jagung
adalah salah satu tanaman pangan penghasil karbohidrat yang terpenting didunia,
salain gandum dan padi. Tanaman ini juga bisa mengahasilkan gula. Gula
merupakan sumber karbohidrat yang sulit dilepas dari kehidupan manusia, baik
sebagai adonan, bumbu masakan maupun penambah citra rasa. Berbagai jenis gula
yang beredar di masyarakat, di antaranya yaitu gula pasir, gula jawa, gula
merah, dan juga sirup jagung tinggi fruktosa (HFCS) yang mulai banyak digunakan
di industri makanan. Nah pada kesempatan ini saya akan memberikan sedikit
informasi mengenai ‘Gula Jagung’ dan apa yang menyebabkan rasa manis pada
jagung tersebut. Penasaran kan? Langsung saja kita simaaaak...
Pernahkan
kita mendengar istilah gula jagung? Mungkin kalian pernah mendengarnya saat akan
membeli pemanis yang rendah kalori. Atau juga pernah membacanya di lebel berbagai sirup atau makanan yang sangat
manis. Hmm, apakah benar pemanis itu terbuat dari jagung? Memang sih, ada jenis jagung yang manis, tetapi
rasa manisnya tidaklah semanis gula. Lalu dari mana datangnya rasa manis dari
jagung tersebut sampai bisa dibuat gula?
Memang,
kandungan gula dalam jagung itu sedikit. Tetapi jagung memiliki banyak
kandungan bahan yang dekat dengan gula. Bahan tersebut tak lain adalah pati.
Ya, jagung memiliki kandungan pati yang cukup banyak di tiap biji jagungnya.
Tapi bagaimana pati tersebut bisa dikatakan dekat dengan gula? Ya, karena gula dan pati adalah bahan kimia dengan hubungan
kekerabatan sangat dekat. Ketauhilah bahwa molekul pati terdiri atas ratusan
atau ribuan molekul-molekul glukosa, seperti kumpulan besar harta karun yang belum
dimanfaatkan, dan glukosa adalah bahan dasar gula.
Maka pada prinsipnya, jika kalian menguraikan
molekul-molekul pati jagung menjadi potongan potongan molekul lebih kecil,
kalian akan mendapatkan molekul-molekul glukosa dan akan mendapatkan moleku-molekul
maltose, sejenis gula lain yang molekul-molekulnya terdiri atas pasangan dua
molekul glukosa, masih dalam kumpulan-kumpulan cukup besar. Kalian juga akan
mendapatkan sejumlah fragmen yang bahkan lebih besar, terdiri atas puluhan unit
glukosa yang saling terikat. Karena molekul-molekul lain, campuran tersebut
akan menggumpal kental seperti sirup. Belakangan orang menemukan bahwa hampir
semua asam, dan termasuk bermacam-macam enzim dari tumbuhan dan hewan, dapat
mengerjakan penguraian molekul-molekul pati ini menjadi sirup bermacam-macam
gula. Enzim-enzim dalam ludah kita senantiasa melakukan pekerjaan ini (enzim
adalah sejenis bahan alami yang berfungsi memudahkan reaksi-reaksi kimia
tertentu. Banyak proses penting dalam hidup tidak mungkin bekerja tanpa enzim).
Bagaimanapun glukosa dan maltose berturut-turut hanya mampunyai rasa manis
sekitar 70% dan 30% dibandingkan sukrosa, gula sangat legit berasal dari tebu
yang juga lazim disebut”gula biasa”. Maka jika kalian menguraikan pati jagung
dengan cara seperti di atas, manis rata-rata yang Anda peroleh mungkin hanya
60% rasa manis”gula tulen”. Ahli makanan mengatasi kekurangan ini menggunakan
sebuah enzim lain untuk mengubah sebagian glukosa menjadi fruktosa, semacam
gula yang bahkan lebih manis daripada sukrosa. Itu sebabnya kalian menemukan
“high-fructose corn syrup” pada beberapa label makanan. Sirup glukosa, maltose,
fruktosa dari jagung mungkin sangat ekonomis buat industri makanan, tetapi baik
rasa maupun aroma sangat tidak sama atau tidak sama sebaik sukrosa. Manisan
buah-buahan dan minuman ringan misalnya menurut banyak orang tidak selezat
ketika industri makanan masih menggunakan gula asli. Bila kalian konsumen yang
rajin membaca label, yang terbaik bagi kalian adalah memilih makanan dengan
kandungan sukrosa paling tinggi, yang dalam daftar biasa ditulis dengan ”gula”.
Sekian artikel dari saya, semoga bermanfaat kawan....
REFERENCES
Sonny, R. (2013, December 24). Bagaimana Jagung bisa
Menghasilkan Gula? Retrieved
Maret
Jumat, 2016, from SAINSME:
http://sains.me/bagaimana-jagung-bisa-menghasilkan-gula
Kokiku. (2016, Februari Kamis). Kenali Sirup jagung.
Retrieved Maret Jumat, 2016, from kokiku.tv:
http://kokiku.tv/read/446/kenali-sirup-jagung
No comments:
Post a Comment