Showing posts with label Fajaruddin Ash Shiddiq. Show all posts
Showing posts with label Fajaruddin Ash Shiddiq. Show all posts

Thursday, March 24, 2016

Air Laut Asin



Mengapa Air Laut Asin?




Assalamu’alaikum.wr.wb



Terkadang ketika berenang di pantai, kita mungkin secara tidak sengaja meminum atau setidaknya merasakan betapa asinnya air pantai tersebut. Namun, jarang dari kita yang mencoba memikirkan bahkan menemukan jawaban mengapa hal tersebut bisa terjadi. Sebenarnya banyak hal sederhana di sekitar kita yang jarang atau tidak banyak orang tahu, salah satunya ialah alasan mengapa air laut asin itu. Nah, para pembaca paham nggak nih apa sebenarnya penyebabnya? Kalau belum tahu, yuk kita simak penyebabnya.
Nah, Air laut terasa asin disebabkan oleh penumpukan garam-garam mineral di dalam laut. Air laut memiliki kadar garam rata-rata 3,5%. Artinya dalam 1 liter (1000 mL) air laut terdapat 35 gram garam (terutama garam dapur/NaCl, meskipun tidak seluruhnya).  Adapun beberapa mineral lain yang terkandung dalam air laut di antaranya adalah natrium, kalium (atau potasium), dan kalsium. Kemudian, bagaimana prosesnya sehingga mineral tersebut terakumulasi di air laut?
Ketika terjadi presipitasi atau biasa disebut hujan, air akan turun ke daratan mengalir lewat sungai atau terserap melalui tanah. Saat mengalir, garam mineral yang berada pada batu di sungai maupun di dalam tanah tererosi atau terbawa oleh air yang bermuara di pantai.


                Ilustrasi proses evaporasi (penguapan) air laut hingga mengalir ke laut kembali.

Ketika berada di pantai, sebagian jumlah air mengalami penguapan. Saat terjadi penguapan hanya air (H2O) yang menguap sementara garam-garam mineral mengendap di dalam laut. Mineral garam tidak ikut menguap karena mineral tersebut memiliki titik didih yang jauh lebih tinggi dibanding air.
Proses penguapan H2O dan pengendapan mineral terjadi secara berulang-ulang sehingga garam-garam mineral yang mengendap di dalam laut menjadi sangat banyak dan menyebabkan air laut menjadi asin. Selain itu, mineral tersebut juga bisa berasal dari batuan yang pecah akibat terjangan ombak laut. Endapan mineral yang terakumulasi tersebut pada akhirnya terbawa gelombang ombak hingga ke tepi pantai. Karena itulah air laut, khususnya yang ada di tepi pantai, berasa sangat asin.
Untuk dapat membuktikan adanya fenomena ini, teman-teman dapat membuktikannya sendiri di rumah, lho. Caranya mudah, cukup sediakan air dan teko atau tempat yang biasa kita pakai untuk memasak air. Masak air sampai mendidih, lalu biarkanlah air mendidih menguap sampai air tinggal sekitar seperempatnya saja. Tambahkan air lagi dan ulangi proses tersebut sampai paling tidak 5 kali pengulangan dan lambat laun air akan menjadi asin karena proses penguapan H2O dan pengendapan garam-garam mineral di dalam air yang terjadi secara berulang-ulang.


                    Air yang diuapkan akan menyisihkan mineral yang mengendap di dasar cawan.

Oh ya, perlu sahabat ketahui pula bahwa tingkat keasinan air laut di setiap bagian dunia berbeda-beda. Hal ini dipengaruhi oleh temperatur keadaan, tingkat sirkulasi, dan kandungan mineral tanah dan batuan di sekitar laut. Sebagai contoh, Laut Mati di Yordania, dengan suhu yang lebih panas dibandingkan lautan lainnya, penguapan yang dilakukan pun lebih besar. Selain itu, terbatasnya sirkulasi air Laut Mati menyebabkan semakin banyaknya mineral garam yang mengendap sehingga tingkat keasinan air lautnya menjadi semakin tinggi.
Kadar garam Laut Mati sekitar 30% lebih tinggi dibandingkan air laut pada umumnya sehingga airnya pun 9 kali lebih asin dibandingkan air laut biasa. Air asin memiliki kadar mineral yang lebih tinggi dari air tawar, maka air laut memiliki massa jenis yang lebih tinggi dan tekanan air yang lebih besar. Tidak mengherankan jika kita bisa mengapung ketika berada di Laut Mati tanpa menggunakan alat pelampung.


Foto seseorang yang mengapung di Laut Mati tanpa alat pelampung (gambar kiri), dan perbedaan kandungan mineral garam air di Laut Mati dengan air laut lainnya (gambar kanan).
           
Baiklah pengetahuan sahabat kembali bertambah kan ? Terutama mengenai kenapa air laut asin. Nah, terimakasih atas perhatian sahabat terhadap tulisan ini. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi penulis dan sahabat sekalian... Aamiinn...
Wassalamu’alaikum.wr.wb

References

Majalah 1000guru. (2015, Juli). Diambil kembali dari Mengapa Air Laut Asin ?: http://majalah1000guru.net/2015/07/mengapa-air-laut-asin/
Mengapa air laut rasanya asin dan berwarna biru ? (2013, Juli 20). Diambil kembali dari Tahukah Kamu ?: http://caritahucari.blogspot.co.id/2013/01/mengapa-air-laut-rasanya-asin-dan.html
Penyebab Air Laut Asin. (2015). Diambil kembali dari SAINSME: http://sains.me/penyebab-air-laut-terasa-asin


Wednesday, March 23, 2016

Rasa Lemak



Apa Rasa Lemak yang Sebenarnya?

Assalamu’alaikum.wr.wb

Pada tulisan sebelumnya sahabat telah belajar mengenai angin tornado. Nah pada kesempatan yang baik ini saya akan mengajak sahabat untuk lebih mengenal tentang lemak. Sahabat sudah taukan apa itu lemak. Namun dalam tulisan ini yang akan dibahas adalah permasalahan tentang rasa lemak.

Apakah Lemak Itu..?
Apabila kita kutip dari Wikipedia maka definisi Lemak (bahasa Inggris: fat) adalah merujuk pada sekelompok besar molekul-molekul alam yang terdiri atas unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen meliputi asam lemak, malam, sterol, vitamin-vitamin yang larut di dalam lemak (contohnya A, D, E, dan K), monogliserida, digliserida, fosfolipid, glikolipid, terpenoid (termasuk di dalamnya getah dan steroid) dan lain-lain. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia lemak adalah zat minyak melekat pada daging.

Tau Engga Sih Rasa Lemak Itu Apa ?
Selain rasa manis dan asin, para peneliti menyatakan bahwa manusia memiliki kemampuan dasar untuk merasakan lemak. Namun, ternyata rasa lemak tidak selezat seperti yang Anda kira. Para ilmuwan mengusulkan agar orang memperluas cita rasa mereka dan menggabungkan rasa lemak dengan rasa manis, asin, pahit, asam dan pendatang baru yaitu umami.
Nah, Tim riset di Purdue University menguji campuran yang rupanya mirip dengan rasa yang berbeda. Lebih dari setengah dari 28 pengicip khusus dapat membedakan rasa asam lemak dari rasa-rasa lainnya, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Chemical Senses.
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa lemak memiliki nuansa yang berbeda di dalam mulut, namun para ilmuwan telah menghilangkan petunjuk tekstur dan bau namun ternyata orang-orang masih bisa membedakan rasa lemak.
“Rasa asam lemak sangat tidak enak,” ujar Richard Mattes, penulis studi tersebut dan seorang profesor ilmu gizi. “Saya belum pernah bertemu siapapun yang menyukai rasa tersebut dengan sendirinya. Biasanya Anda akan secara refleks muntah.”


Keju dengan aroma tajam memiliki rasa asam lemak yang tinggi, begitu juga makanan yang sudah tengik, ujar Mattes. Namun orang menyukainya, karena rasa tersebut jika dicampur dengan rasa lain akan menghasilkan unsur terbaik dari rasa-rasa lainnya seperti rasa pahit di dalam kopi atau coklat, ujarnya.
Untuk memenuhi syarat sebagai sebuah rasa dasar, rasa tersebut harus memiliki unsur kimia yang unik, dan juga memiliki reseptor khusus didalam tubuh kita, dan kita harus bisa membedakan rasa tersebut dengan rasa-rasa lain. Para illmuwan menemukan unsur kimia dan dua reseptor khusus untuk rasa lemak, tapi menunjukkan bahwa orang-orang dapat membedakan rasa lemak adalah hal yang cukup sulit.
Awalnya, Mattes menemukan bahwa banyak orang yang tidak bisa membedakan rasa lemak ketika diberi variasi rasa yang beragam. Namun jika mereka hanya diberi rasa-rasa yang tidak enak - rasa pahit dan asam - maka mereka dapat membedakkan rasa lemak.
Awalnya terdapat 54 peserta dalam penelitian ini, namun mereka berkonsentrasi pada hasil dari 28 pengicip yang memiliki indra perasa yang lebih kuat.


Mattes dan rekan-rekannya mengusulkan menamakan rasa tersebut “oleogustus”, istilah Latin untuk rasa lemak. Tidak ada otoritas ilmiah tunggal yang menamakan rasa.
Robin Dando, ilmuwan makanan di Cornell University yang tidak terlibat penelitian tersebut, memuji studi tersebut sebagai “sebuah bukti yang kuat” untuk rasa dasar lemak, namun ia tidak menyukai namanya dan memilih untuk hanya menyebutnya sebagai lemak.
Nah, begitulah rasa lemak yang sesungguhnya. Sekarang pengetahuan sahabat sudah bertambahkan ? Baiklah terimakasih atas perhatian sahabat kepada tulisan ini. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi penulis dan sahabat semua. Aamiinn......... Wassalamu’alaikum.wr.wb 

References

Lemak. (2015, Desembaer 28). Diambil kembali dari WIKIPEDIA: https://id.wikipedia.org/wiki/Lemak
Rasa Lemak Ternyata Tidak Enak. (2015, Juli 25). Diambil kembali dari VOA Indonesia: www.voaindonesia.com/content/studi...rasa-lemak-tidak.../2877993.html