Saturday, March 5, 2016

TAHUKAH KAMU, APA ITU BISPENOL A?



TAHUKAH KAMU, APA ITU BISPENOL A?

Bispenol A (BPA) merupakan suatu senyawa kimia sintetis yang digunakan untuk membuat plastik polikarbonat,  biasanya kita temukan dalam beragam produk konsumer seperti botol bayi, botol air, piring, mug, dan gelas. Bahan ini juga digunakan dalam produksi resin epoksifenolat yang berguna sebagai pelapis bagian dalam kaleng logam (termasuk kaleng susu formula bayi dan makanan kaleng lainnya), tangki penyimpan air, dan tong anggur. Bahan ini sudah digunakan dalam dunia pengemasan makanan selama lebih dari 50 tahun.

Bahan kimia dalam kadar yang tinggi akan menyebabkan suatu penyakit. Begitupun dengan BPA ini. Para ilmuwan melakukan penelitian dan mengatakan bahwa BPA dapat menjadi senyawa "pengganggu hormon" karena berpotensi mengganggu fungsi normal dari sistem hormon, baik itu pada manusia maupun pada hewan yang menimbulkan efek merugikan pada kesehatan, reproduksi, perkembangan, serta masalah tingkah laku.
Pada Januari 2002, tim peneliti Universitas Cincinnati melaporkan bahwa BPA dapat meningkatkan pertumbuhan sel kanker prostat. Penelitian yang dirilis baru-baru ini, yaitu tahun 2007 oleh para peneliti dari universitas yang sama, juga mengindikasikan bahwa dosis rendah BPA dapat mengganggu perkembangan otak.

Sedangkan di zaman modern ini, sudah tidak sedikit orang-orang yang tidak menggunakan peralatan yang praktis dan murah, yaitu peralatan berbahan dasar plastik. Buktinya sudah sering kita temukan dalam kehidupan kita pengguan bahan plastik ini. Misalnya saja para orang tua yang memiliki seorang bayi dan tidak menyusui anaknya dengan ASI dengan alasan yang tidak diperbolehkan oleh agama Islam, yakni ibunya tidak mau ribet karena seorang wanita karir. Padahal Allah SWT telah memerintahkannya dalam QS. Al-Baqarah ayat 233 yang artinya:

“Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah member makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara yang ma’ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya, dan seorang ayah karena anaknya, dan waris pun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum 2 tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan”.

Sebagai seorang muslim hendaknya kita beriman terhadap Allah SWT dengan melaksanakan perintah-Nya. Walaupun ibunya seorang wanita karir, harusnya ibu bisa memgatur waktu untuk memberikan ASi bayinya. Karena seorang bayi berhak mendapatkan ASI dari ibunya dan hak harus dijalankan (wajib). Sedangkan bekerja bagi seorang wanita adalah mubah. Jadi, antara yang wajib dengan yang mubah tentu harus didahulukan yang wajib.

Setelah kita analisis dari bahaya BPA dan firman Allah di atas, kita bisa mengambil pelajaran bahwa Allah memerintah seorang ibu untuk menyusui bayinya memiliki manfaat, yakni memberikan nutrusi yang terbaik untuk bayinya dan menghindarkan dari gangguan kesehatan misalnya dengan penggunaan botol plastik yang mengandung BPA. Namun, bila seorang ibu tidak menyusui bayinya dengan alas an yang diperbolehkan, misalnya karena ASInya tidak ada (tidak keluar). Maka Islam membolehkannya karena itu bukan pilihannya. Tapi harus berusaha untuk memancing ASInya ada terlebih dulu sebagai ikhtiar. Jika masih belum ada, maka boleh menyusuinya dengan susu formula.

Semoga artikel ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata. Arigatou gozaimasu.

Referensi

bahaya bisphenol a. (2011, 11). Retrieved from bestbunda.co.id: http://bestbunda.blogspot.co.id/2011/11/bahaya-bisphenol-bpa.html
menyapih menurut Al-Qur'an. (2011, februari 23). Retrieved from prahasti.worpress.com: https://prahasti.wordpress.com/2011/02/23/menyapih-menurut-al-quran/

No comments:

Post a Comment