Rasa lapar, semua orang pasti pernah merasakannya bukan, itulah sifat manusiawi yaitu dapat merasakan lapar. Mencangkup rasa lapar karena adanya kesibukan kegiatan sehari-hari yang sulit terkontrol, ataupun karena sekarang sedang musim hujan pasti bagi yang kehujanan rasa lapar akan menghampirinya dan terduga akan terlintas dalam benak kita atau keinginan untuk makan-makanan atau minum-minuman yang hangat yang dapat menghangatkan tubuh kita. Setelah semua makanan atau minuman tersebut sudah disajikan so pastikan kita langsung menyantap atau meminumnya tetapi sebelum itu ada sesuatu hal atau kebiasaan yang hampir semua orang melakukannya, kebiasaannya yaitu sebelum memakan atau meminum-minuman yang hangat pasti kita akan reflek meniupnya terlebih dahulu. Memang meniup makanan atau minuman yang masih hangat atau panas adalah sesuatu hal yang sepele, tetapi apakah kamu mengetahui bahwasannya hal sepele yang menjadi rutinitas keseharian kita meniup makanan itu ternyata sangatlah berbahaya.
Nabi melarang umatnya meniup
makanan
Makanan
merupakan kebutuhan pokok yang harus terpenuhi untuk kehidupan kita bahkan
semua makluk hidup memang membutuhkan makanan untuk melangsungkan kehidupannya,
akan tetapi banyak sekali yang berpendapat bahwa makan-makanan yang panas dan
ditiup dapat membahayakan tubuh kita. Karena dalam suatu hadits ibnu abbas
mengatakan “bahwasannya nabi Muhammad salallahu alaihi wassalam melarang
bernafas pada sebuah bejana minuman atau meniupnya” (HR. at-Turmudzi dan
dishahihkan oleh al-Bani). Dalam hadits tersebutkan sudah sangat jelas bukan bahwa kita yang sebagai
umat nabi Muhammad saw yang mengimani-nya maka kita hendaklah mengikuti aturan,
kaidah, perbuatan maupun segala tindakannya karena seorang nabi Muhammad
mengajarkan atau menyampaikan perkataan Allah pasti tidak akan menyesatkan
semua umatnya karena beliau adalah orang yang Al-amin (dapat dipercaya)
ternyata hadits memang benar-benar penjelas atau hukum yang kedua dari kitab
allah azza wazalla. Segala ilmu pengetahuan atau informasi yang terkandung atau
yang terserap didalamnya sudah benar-benar terbukti kebenarannya.
Faktor kimia yng membuat makanan
tidak boleh ditiup
Perlu
kita ketahui bahwa saat kita meniup makanan yang panas maka saat itu juga kita
telah mengeluarkan senyawa, apa kamu mengetahui senyawa apa yang kita keluarkan
saat meniup? Senyawa yang keluar itu berupa karbon dioksida (CO2) dan kamupun
pasti melihat bukan bahwa makanan yang panas itu pasti mengeluarkan uap air
(H2O) jika keduanya CO2 & H2O menyatu atau berikatan maka akan menjadi
senyawa asam karbonat (H2CO3).
Reaksinya:
H2O + CO2 H2CO3
Yang
dikemukakan menurut factor kimia bahwa pernapasan kita akan mengeluaarkan
senyawa kimia yang berupa CO2 dan saat kita meniup maka kita akan mengeluarkan
senyawa kimia tersebut. Oleh karenanya makanan yang panas akan mengeluarkan uap
air (H2O) sehingga kedua senyawa tersebut jika berikatan maka akan menghasilkan
menjadi asam karbonat atau berupa senyawa yang mirip cuka jika makanan tersebut
kita makan maka akan meningkatkan keasaman dalam darah kita jika darah kita
sudah asam atau semakin asamtidak seperti biasanya, maka dampaknya PH dalam
darah akan menurun.
Tubuh
kita menggunakan penyangga PH atau buffer dalam darah yaitu sebagai pelindung
terhadap perubahan yang secara tiba-tiba dalam PH darah. Kelainan dalam
mekanisme pengendalian PH dalam darah itu ada 2 yaitu: asidosis dan alkalosis.
Asidosis
yaitu merupakan dimana darah kita itu terlalu banyak mengandung asam dan
sedikit mengandung basa dan menyebabkan menurunnya PH darah. Sedangkan
alkalosis kebalikan dari asisdosis yaitu keadaan dimana darah kita terlalu
banyak mengandung basa dari pada asam dan mengakibatkan meningkatnya PH darah.
Jadi
keadaan yang kelebihan asam yaitu asidosis, keadaan asidosis inilah yang
menjadi masalahnya yang berdampak menurunnya PH darah saat kita terus-menerus
meniup makanan yang masih panas dan kita makanan tersebut kita makan. Jika
seiring berjalannya waktu keadaan menurunnya Ph darah mau tidak mau kita saat
mengambil napas harus lebih dalam dan mengeluarkannya harus lebih cepat itulah
usaha kita untuk menurunkan kelebihan asam yang terjadi pada diri kita yaitu
dengan menurunkan jumlah karbondioksida saat kita bernapas. Pada akhirnya kerja
ginjal akan lebih berat yaitu ginjal harus lebih banyak mengeluarkan asam dalam
air kemih. Akan tetapi metode tersebut tidak akan berguna jika penurunan PH
dalam darah terus terjadi dan menjadi tingkat asidosis berat jika asidosis
semakin memburuk maka penderita akan mulai merasakan rasa lelah yang sangat
luar biasa, rasa kantuk, mual, mulai kebingungan, tekanan darahpun akan
menurun, mengakibatkan syok, koma bahkan juga akan berdampak kematian.
Jadi kita sendiri sekarang sudah tahu bukan hal
sepele yang selalu kita sepelekan itu ternyata mempunyai dampak yang sangat
mengancam nyawa kita, kita pernah ataupun sering mendengar bukan slogan “lebih
baik mencegah dari pada mengobati” karena kesehatan itu mahal harganya dengan
tubuh sehat kita bisa melakukan aktivitas pun semangat. ingat lebih baik jika kita
makan-makanan yang masih panas kita tunggu terlebih dahulu dan berusaha untuk
tidak meniup makanan panas tersebut toh juga makanan tersebut tidak akan
kemana-mana kan menunggu dan sabarlah karena sabar itu pasti buahnya akan manis.
Sumber
referensi:
http://billchair.wordpress.com/2009/11/28/tidak-boleh-meniup-makanan-dan-minuman-panas-kenapa-tanya/
http://klikbelajar.com/pelajaran-sekolah/pelajaran-kimia/bahaya-meniup-makanan-dan-minuman-yang-masih-panas
No comments:
Post a Comment