Teman-teman,
apa yang ada di benak kalian saat mendengar kata penyanngga? Ya, kita pasti
akan membayangkan suatu benda yang kokoh dalam suatu bangunan. Kalau penyangga
itu roboh, maka bangunan tersebut pun akan roboh pula.
Lalu
bagaimana dengan larutan penyangga? Larutan penyangga ialah suatu campuran
antara asam lemah dengan basa konjugasinya, akan tetapi ada juga campuran basa
lemah dan asam konjugasinya.
Adapun larutan penyangga yang
mengandung campuran asam lemah dan garamnya, konsentrasi H+ dapat
ditentukan dengan persamaan berikut:
[H+]
= Ka x [asam] : [garam]
Sedangkan
pada larutan penyangga yang mengandung campuran basa lemah dan garamnya,
konsentrasi OH- dapat ditentukan sebagai berikut:
[OH-]
= Kb x [basa] : [garam]
Tahukah
teman-teman, larutan penyangga dapat kita temukan dalam suatu organisme, salah
satu contohnya berada di dalam darah manusia. Darah normalnya memiliki pH 7,35
sampai 7,45. Kemudian pH ini dipertahankan oleh tiga sistem penyangga, yakni
penyangga karbonat, hemoglobin, dan oksihemoglobin, sedangkan dalam sel ada
penyangga fosfat.
Berdasarkan
penelitian seorang ahli kimia, Laurence Joseph Hendeson, menemukan bahwa keseimbangan
asam dan basa dalam darah diatur oleh larutan penyangga.
Teman-teman,
di dalam darah keseimbangan asam dan basa dikendalikan secara seksama, dan itu semua
dikarenakan perubahan pH yang sangat kecilpun dapat memberikan pengaruh yang serius
pada beberapa organ. Kemudian apabila kelebihan asam maka akan dibuang oleh
ginjal, dan sebagian besar itu dalam bentuk amonia.
Ginjal
mempunyai kemampuan untuk mengubah jumlah asam atau basa yang dibuang, biasanya
berlangsung selama beberapa hari.
Tubuh
manusia menggunakan penyangga pH (buffer) dalam darah sebagai pelindung
terhadap perubahan yang terjadi secara tiba-tiba dalam pH darah. Suatu
penyangga pH akan bekerja secara kimiawi untuk meminimalkan perubahan pH suatu
larutan. Penyangga pH yang terpenting dalam darah itu menggunakan bikarbonat (HCO3).
HCO3
(komponen basa) berada dalam kesetimbangan dengan CO2 (komponen
asam). Jika lebih banyak asam yang memasuki aliran darah, maka akan dihasilkan
lebih banyak HCO3 dan lebih sedikit CO2. Sebaliknya jika
lebih banyak basa yang memasuki aliran darah, maka akan dihasilkan lebih banyak
CO2 dan lebih sedikit HCO3.
Teman-teman,
CO2 itu sendiri merupakan hasil tambahan penting dari metabolisme O2
dan terus menerus dihasilkan oleh sel. Darah membawa CO2 ke paru-paru
dan dalam paru-paru CO2 tersebut dihembuskan dan dikeluarkan.
Pusat
pernafasan dalam otak akan mengatur jumlah CO2 yang dihembuskan
dengan cara mengendalikan kecepatan dan kedalaman pernafasan. Apabila
pernafasan meningkat, maka kadar CO2 darah akan menurun dan darah
menjadi lebih basa. sedangkan jika pernafasan menurun, kadar CO2
darah akan meningkat dan darah akn menjadi lebih asam. Dengan begitu pusat
pernafasan dan paru-paru mampu mengatur pH darah menit demi menit jikalau
kecepatan dan kedalaman pernafasan teratur.
Oke,
sekarang teman-teman sudah tahukan sistem penyangga yang ternyata ada di dalam tubuh
kita dan merupakan salah satu sistem yang membuat kita bertahan hidup.
Mungkin
cukup sekian dari saya. Trimakasih telah membaca, semoga bermanfaat.
References
Markun. (2010). CO2
Chemistry Is Obviously Outstanding. Bogor: Duta Grafika.
Nadifah, A. (2013, 03 12). my
life my world. Retrieved from ayunadifah.blogspot.co.id:
http://ayunadifah.blogspot.co.id/2013/03/sistem-buffer-tubuh-manusia.html
Naomi, R. A. (2015, 02 02). Be
a smart kid. Retrieved from reissyanna.blogspot.co.id:
http://reissyanna.blogspot.co.id/2015/02/fungsi-larutan-penyangga.html
Perkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
ReplyDeleteJika ya, silahkan kunjungi website ini www.kbagi.com untuk info selengkapnya.
Di sana anda bisa dengan bebas share dan mendowload foto-foto keluarga dan trip, music, video, filem dll dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)