Assalamu’alaikum Wr. Wb
Selamat malam semua, kembali lagi bersama saya Muhamad
Hasbi Assidiq yang LGBT (Lelaki Gagah Tampan dan Berani), hahaha. Dalam
kesempatan kali ini saya akan membahas tentang kentut sapi. Ada apa dengan
kentut sapi? Apa yang membuat kentut sapi berbahaya? Mari kita simak
penjelasannya.
Sapi dipelihara untuk dimanfaatkan susu dan dagingnya
sebagai bahan pangan. Kotoran sapi pun kini telah dimanfaatkan sebagai pupuk
organik, sebagai bahan bakar alternatif pengganti bahan bakar fosil yang sudah
mulai langka, bahkan sebagai media pembenihan cacing tanah, yang nantinya
digunakan sebagai bahan obat. Tapi tahukah Anda, bahwa selama ini sapi ternyata
menjadi salah satu penyebab global warming? Sejak dulu kita hanya menyalahkan
CO2, CO, atau CFC sebagai biang kerok penyebab global warming, padahal ada
beberapa biang keladi lain penyebab global warming, salah satunya adalah gas
metana. Kentut sapi banyak mengandung gas metana, perharinya seekor sapi bisa
menghasilkan 1.000 - 8.000 liter emisi setiap hari. Sistem pencernaan sapi yang
sangat lambat menjadi alasan mengapa binatang itu menghasilkan banyak gas metana,
khususnya pada kentut sapi.
Mungkin
belum banyak orang yang tahu tentang gas metana. Metana adalah gas anaerobik
yang dihasilkan dari aktivitas mikroorganisme saat menguraikan bahan-bahan
organik. Perlu diketahui bahwasanya gas metana mengandung emisi efek rumah kaca
23 kali lebih ganas ketimbang dengan gas CO2.
Peneliti
dari Argentina menemukan fakta bahwa gas metana dari sapi menyumbang lebih dari
30% total emisi yang menyebabkan efek rumah kaca negara itu. Sebagai salah satu
negara penghasil daging sapi terbesar di dunia, Argentina mempunyai lebih dari
55 juta ekor sapi yang merumput di Pampas.
Itulah
mengapa kentut sapi berbahaya. Kentut sapi banyak mengandung gas metana, gas
metana adalah salah satu dari penyebab global warming. Efeknya 23 kali lebih
ganas ketimbang gas CO2.
Oleh
karena itu, marilah mulai dari sekarang kita kurangi konsumsi daging, terutama
daging sapi. Dengan mengurangi konsumsi daging sapi, selain menjaga
keseimbangan metabolisme tubuh, kita sudah menyelamatkan bumi kita dari bahaya
gas metana. Marilah kita makan daging setahun 2 kali saja, hanya saat hari raya
idul fitri dan idul adha, hehehe.
Wassalamu’alaikum Wr.
Wb
Sumber:
Kentut Sapi dan Global Warming, Apa Hubungannya?. Retrieved Maret 1,
2016, from Kompasiana.
No comments:
Post a Comment