Wednesday, March 2, 2016

IDENTIFIKASI LARUTAN ASAM DAN BASA


IDENTIFIKASI LARUTAN ASAM DAN BASA
A.  Dasar Teori Larutan Asam Basa
            Suatu bahan akan bersifat asam atau basa dapat diketahui jika dapat mengubah warna dari larutan pewarna seperti kertas lakmus atau pewarna yang diekstrak dari bahan alam seperti bunga daun, atau umbi yang berwarna seperti kuntit.
            Larutan pewarna yang dapat berubah warna pada larutan asam-basa disebut indikator asam-basa. Indikator yang berbeda memberikan warna yang berbeda dalam larutan asam atau basa. Contih indikator buatan adalah fenoftalein, metil merah, metil jingga. Contoh indikator alami adalah kunyit, bunga sepatu, kulit manggis, dan kol ungu. Campuran dari beberapa indikator disebut sebagai indikator universal yang akan memberikan berbagai perubahan warna (spektrum warna) yang luas. Setiap satu perubahan warna dari perubahan warna yang luas ini dapat menunjukkan karakteristik (sifat) dari derajat keasaman atau kebasaan.
           Selain itu salah satu bahan disebut asam jika dalam air larutan ini mengandung ion hidrogen (H+), dan basa jika dalam air mengandung ion hidroksida (OH).
B.     Alat dan Bahan
v  Alat :
1.      Pipet tetes                                                  1 buah
2.      Pelat tetes                                                  1 buah
3.      Lakmus merah dan lakmus biru                   1 helai
v  Bahan :
1.      Larutan asam sulfat (H2SO4)
2.      Larutan asam klorida (HCl)
3.      Lartan natrium hidroksida (NaOH)
4.      Larutan asam cuka (CH3COOH)
5.      Larutan kalium hidroksida (KOH)
6.      Air jeruk nipis
7.      Kol ungu
8.      Sprite
9.      Kembang sepatu
10.  Detergen
11.  Sabun
12.  Bunga mawar
C.     Prosedur Kerja
1.      Siapkan pelat tetes dan tentukanlah serta tandailah baris pertama, kedua, ketiga, dan keempat, lalu masukkan berturut-turut sebgai berikut :
a)      Ke dalam 2 lubang pelat tetes baris pertama masukanlah berturut-turut lima tetes asam sulfat (H2SO4) 0,1 M, dan asam cuka (CH3COOH) 0,1 M.
b)      Ke dalam 3 lubang pelat tetes baris kedua masukanlah berturut-turut perasan jeruk nipis.
c)      Ke dalam 2 lubang pelat tets baris ketiga masukanlah berturut-turut 5 tetes larutan KOH dan 5 tetes larutan NaOH.
d)      Ke dalam 2 lubang pelat tetes keempat masukanlah berturut-turut larutan detergen dan larutan sabun
Lalu pada masing-masing lubang dicelupkan kertas lakmus merah dan amati warna yang terjadi pada kertas lakmus merah tersebut. Ulangi percobaan dengan menggunakan kertas lakmus biru.
2.      Lakukan langkah satu tapi menggunakan indikator fenoftalin.
3.      Lakukan langkah kedua diatas menggunakan indikator metil merah. 
D. Hasil Pengamatan 

Asam
Warna Lakmus
Merah
Biru
Asam klorida
Merah
Merah
Asam sulfat
Merah
Merah
Asam cuka
Merah
Merah


Zat
Warna Lakmus
Merah
Biru
Jeruk nipis
Merah
Merah
Sprite
Merah
Merah
Nanas
Merah
Merah

                                                                                 
Basa
Warna Lakmus
Merah
Biru
Natrium Hidroksida
Biru
Biru
Kalium Hidroksida
Biru
Biru

Zat
Warna Lakmus
Merah
Biru
Sabun
Biru
Biru
Detergen
Biru
Biru
Shampo
Merah
Merah

Asam
Warna
Kembang sepatu
Kol ungu
Bunga mawar
Asam klorida
Merah
Merah
Merah
Asam sulfat
Merah
Merah
Merah
Asam cuka
Merah
Merah
Merah




Zat
Warna
Kembang seaptu
Kol ungu
Bunga mawar
Jeruk nipis
Merah
Merah
Merah
Sprite
Merah
Merah
Merah
Nanas
Merah
Merah
Merah

Basa
Warna
Kembang seaptu
Kol ungu
Bunga mawar
Natrium Hidroksida
Biru
Biru
Biru
Kalium hidroksida
Biru
Biru
Biru

Asam
Warna
Kembang seaptu
Kol ungu
Bunga mawar
Sabun
Biru
Biru
Biru
Detergen
Biru
Biru
Biru
Shampo
Merah
Merah
Merah




E.     Pembahasan
           Praktikum kali ini kami melakukan pengamatan mengenai identifikasi asam dan basa yang bertujuan mengamati peurbahan warna beberapa indikator dalam asam dan dalam basa serta menentukan bahan mana yang termasuk asam atau basa. Dalam hal ini untuk mengetahui apakah larutan tersebut bersifat asam atau tidak, kami mengujinya dengan memakai bahan-bahan yang bersifat alami (indikator alami).
           Untuk membuktikannya yaitu dengan menggunakan indikator alami serta semua bahan dihaluskan, kemudian diteteskan beberapa larutan fenoftalein. Apabila  larutan tersebut berwarna kuning maka bersifat asam, tetapi apabila larutan tersebut berwarna cokelat maka bersifat basa. Bahan yang kami gunakan adalah larutan H2SO4, CH3COOH, KOH, NaOH, buah jeruk, bunga sepatu, sabun, detergen, kol ungu, dan bunga mawar, semua bahan tersebut ditumbuk satu persatu dan yang diambil hanya ekstranya saja.
           Berdasarkan teori, mengenai asam dan basa ada beberapa ilmuan yang mendefinisikan tentang hal ini. Menurut teori Arhenius, asam adalah senyawa yang dalam larutannya dapat menghasilkan ion H+, sedangkan basa adalah senyawa yang dalam larutannya dapat menghasilkan ion OH-. Menurut teori Bronsterd – Lowry asam adalah proton donor sedangkan, basa adalah proton akseptor. Menurut teori G. N Lewis, asam adalah penerima pasangan elektron sedangkan, basa adalah donor pasangan elektron. Akan tetapi walaupun dari berbagai pendapat berbeda-beda, namun pengertian dari asam-basa tersebut memiliki arti yang sama.
F. Kesimpulan
1. Asam adalah larutan yang mengandung ion hidrogen (H+) dan   mengandung ion hidroksida (OH-). Sedangkan basa adalah jika dalam air larutan ini mengandung ion hidroksida (OH-) dan selebihnya ion hidrogen (H+).
2. Ciri – ciri dari larutan asam adalah rasanya asam, pH < 7, dan warna kertas lakmus menjadi merah. Untuk mengetahui konsentrasi ion H+ yaitu : (H+) = X . ma, dengan keterangan X sebagai jumlah ion H+, sedangkan ma sebagai konsentrasi asam.
3. Ciri – ciri dari larutan basa adalah rasanya pahit, pH > 7, warna kertas lakmus menjadi biru. Untuk menghitung konsentrasi ion OH- yaitu : (OH-) = X . mb, dengan keterangan X sebagai jumlah ion OH-, sedangkan mb sebagai konsentrasi basa.
4. Beberapa macam indikator untuk menentukan asam dan basa diantaranya fenoftalein, metil mera, metal jingga.
5. Setiap suatu perubahan warna dari perubahan warna yang luas ini dapat menunjukkan karakteristik (sifat) derajat keasaman atau kebasaan.

 DAFTAR PUSTAKA
Chang, Raymond.2005.Kimia Dasar.Jakarta:Erlangga.
Kartimi.2012.Panduan Praktikum Kimiass Dasar I.Cirebon:Pusat Laboratorium   IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
      (diunggah Rabu, pukul :    23.10 ).



No comments:

Post a Comment