Friday, March 18, 2016

SAATNYA MEMBATASI PEMAKAIAN CUKA PADA MAKANAN !



            Menikmati bakso hangat saat cuaca dingin sungguh begitu nikmat bukan ? Apalagi jika ditambah beberapa bumbu seperti cuka ? Ya, penggunaan cuka sendiri ini tidak pernah lepas dari makanan capat saji seperti bakso, pangsit dll. Namun kita juga perlu mengetahui bahwa terlalu berlebihan mengonsumsi cuka dapat membahayakan kesehatan tubuh loh.
            Asam asetat (Cuka) adalah merupakan senyawa kimia asam organik yang dikenal sebagai pemberi rasa asam dan aroma dalam makanan. Asam cuka memiliki rumus empiris C2H4O2. Rumus ini seringkali ditulis dalam bentuk CH3COOH. Asam asetat merupakan pereaksi kimia dan bahan baku industri. Dalam industri makanan asam asetat digunakan sebagai pengatur keasaman. Asam asetat merupakan nama trivial atau nama dagang dari senyawa ini. Dan nama yang paling dianjurkan oleh IUPAC. Nama ini berasal dari kata latin Acetum, yang berarti Cuka. Sedangkan nama sistematisnya adalah Asam Etanoat.
            Asam asetat dihasilkan dari cairan piroligneous yang diperoleh dari distilasi kayu, cairan ini direaksikan dengan kalsium hidroksida menghasilkan kalsium asetat kemudian diasamkan dengan asam sulfat dan kemudian menghasilkan asam asetat. Dari keterangan diatas menjelaskam bahwa Reaksi yang terjadi dalam proses pembuatan asam asetat merupakan Reaksi Netralisasi Asam Basa.
            Asam asetat dapat dikenali dengan baunya yang khas. Selain itu garam-garam dari asam astet bereaksi dengan larutan besi (III) klorida, yang menghasilkan warna merah pekat yang hilang bila larutan diasamkan. Garam-garam asetat bila dipanaskan dengan arsenik trioksida (AsO3) membentuk kakodil oksida ((CH3)2As-O-As(CH3)2), yang mudah dikenali baunya yang tidak menyenangkan.
Dilansir VivaLife Menurut Dokter Tri Aria Wibowo yang dikutip dari laman meetdoctor.com, Bahaya dari penambahan cuka ke dalam berbagai makanan bergantung pada jumlah cuka. Jika digunakan berlebihan maka dampak yang ditimbulkannya akan membahayakan tubuh. Dokter Aria berpendapat penggunaan cuka pada makanan tidak berbahaya jika yang digunakan adalah asam asetat yang cair. Jika yang pekat dampaknya bisa menyebabkan beberapa gangguan kesehatan seperti masalah pencernaan, hingga meningkatnya keasaman darah yang bisa berujung pada kematian.
            Namun disamping berbahaya, Asam asetat (cuka) juga memiliki banyak manfaat yaitu sebagai pengatur keasaman pada industri makanan, dapat dijadikan sebagai minuman fungsional seperti cuka apel, sebagai bahan baku Vinil Asetat dan garam asetat. Dalam aktifitas rumah tangga sehari-hari, cuka juga berguna untuk mengusir ketombe, membasmi jamur dan bakteri.
            Sebenarnya cuka dihasilkan dari berbagai ragam bakteri aktif yang bersifat baik hasil dari fermentasi dan menghasilkan senyawa asam asetat yang kuat dan jika berlebihan dalam penggunaan pada makanan, maka akan berbahaya bagi lambung dan usus, olahan cuka ini adalah hasil sampingan dari proses akhir pembuatan bir.
            Maka alangakah lebih baik dan akan tetap menyehatkan tubuh jika cuka digantikan dengan keasaman dari bahan lain yang alami dan bernutrisi tinggi, misalnya air jeruk lemon atau asam kawak (jawa) atau bisa juga dengan irisan mangga sebagai pengganti cuka sehingga lebih aman untuk kesehatan. Jadi, sayangilah tubuh kita karena itu merupakan wujud syukur kita kepada ALLAH SWT.

Sumber :

No comments:

Post a Comment