Friday, March 18, 2016

Bahaya Zat Pewarna Sintesis Pada Makanan bagi Tubuh Manusia


 

Ngomongin zat pewarna pada makanan nih, tentu kalian sudah tidak asing lagi terdengar di telinga. Bahkan setiap hari kalian pasti menemukan warna-warni yang terdapat dalam berbagai jenis makanan dan minuman.
Nah, dalam artikel ini akan memaparkan tengtang zat pewarna pada makanan, bahaya zat pewarna makanan, dan apa saja zat pewarna yang diperbolehkan untuk membuat makanan serta zat pewarna yang dilarang untuk membuat makanan.
Tentunya dari beberapa survei dan fakta yang terjadi di masyarakat, hampir 98% masyarakat setiap harinya mengonsumsi makanan dan minuman yang beranekaragam warnanya. Dengan sadar atau tidak mereka mengetahui bahaya zat pewarna yang setiap hari mereka konsumsi lewat makanan tersebut, mereka masih tetap mengonsumsinya tanpa memikirkn akibat yang akan terjadi kelak.
Kurangnya rasa ingin tahu masyarakat terhadap hal-hal disekeliling mereka, membuat mereka miskonsepsi terhadap makanan yang di konsumsinya. Tentunya jika dibiarkan terus-menerus akan menyebabkan dampak yang begitu besar bagi kesehatan mereka. Nah untuk merubah pandangan mereka terhadap makanan yang berwarna mari kita simak bersama penjabaran berikut.


Apa itu Zat Pewarna?
            Zat pewarna merupakan kandungan bahan tambahan pangan yang dapat merubah penampakan warna makanan aslinya, dengan kata lain zat pewarna bisa membuat warna makanan lebih menarik dan lebih fresh untuk dilihat sehingga dapat menggoda minat para konsumen sehingga mereka membeli dan memakannya.
            Penambahan bahan pewarna makanan mempunyai beberapa tujuan, seperti memberi kesan menarik bagi konsumen, menyeragamkan dan menstabilkan warna, serta menutupi perubahan warna akibat proses pengolahan dan penyimpanan.
            Secara garis besar pewarna makanan dibagi menjadi dua bagian, yaitu pewarna alami dan pewarna sintetis (buatan). Pewarna alami yang baiasa dikenal diantaranya seperti daun suji menghasilkan warna hijau, daun jambu atau daun jati dan akar bit untuk menghasilkan warna merah dan kunyit untuk mendapatkan warna kuning. Kelemahan pewarna alami sendiri yaitu warnanya yang tidak homogen dan ketersediaannya yang terbatas, sedangkan kelebihannya dari pewarna alami yaitu aman untuk di konsumsi.
            Nah, konon setelah perang dunia ke-2, bahan pewarna buatan mulai marak digunakan dikalangan masyarakat. Dalam proses pembuatannya, seringkali bahan alami menjadi pembanding pewarna buatan sehingga pewarna buatan dapat dipastikan akan memiliki warna yang lebih mencolok dan menarik ketimbang pewarna alami.
Kelebihan pewarna buatan dibandingan pewarna alami adalah biaya yang dibutuhkan dalam proses produksinya lebih kecil serta memiliki waktu kadaluwarsa yang jauh lebih panjang dari pada pewarna alami. Terlepas dari kelebihannya ternyata pewarna buatan menyimpan sejuta bahaya, terutama bagi kesehatan tubuh manusia yang mengonsumsinya. Berikut ini uraian bahaya dari pewarna buatan (sintetis):
Ø  Menyebabkan kanker.
Sebuah penelitian menunjukan bahwa pewarna makanan sintesis yang biasa digunakan pada produk ice cream, permen dan minuman, yaitu Blue 1 dan Blue 2 yang beresiko dapat menyebabkan kanker pada tikus dan Blue 2 yang menyebabkan kanker otak pada tikus jantan (eits disini bukan bermaksud untuk menjudge merek prodak atau lebel yaaJ)
Ø  Menyebabkan Hiperaktivitas.
Pewarna makanan juga dapat menyebabkan hiperaktiv pada anak-anak. Beberapa gejala hiperaktiv yang disebabkan pewarna makanan yaitu seperti Red 40, yakni yang menyebabkan sifat anak menjadi gelisah, agreif, ketidakmampuan untuk focus dan gugus. Study kasus yang terbaru menunjukan bahwa pewarna makanan buatan dapat menyebabkan terburuknya gejala ADD dan ADHD pada anak-anak.
Ø  Ganguan pada Ginjal
Pewarna makanan sintesis Yellow 6 dapat menyebabkan munculnya tumor ginjal dan tumor pada kelenjar adrenal. Yellow 6 juga diketahui mengandung sedikit senyawa karsinogen.
Ø  Kemandulan pada Pria
Pewarna sintesis Blue 1dan Blue 2 dapat menyebabkan kemandulan pada pria.
Ø  Melemahkan Sistem Kekebalan Tubuh
Sebuah study yang dilakukan diUniversitas of California menunjukan bahwa beberapa pewarna makanan sintesis dapat melemahkan sistem imun tubuh, karena dosis pewarna makanan sintesis dapat menyebabkan peningkatan pelemahan sistem kekebalan tubuh.
Ø  Komplikasi
Pewarna makanan sintesis juga dapat menyebabkan munculnya penyakit secara bersamaan (komplikasi). Zat berbahaya yang terkandung dalam pewarna ini seperti reaksi alergi, serangan asma, migraine, pandangan kabur, kecemasan dan munculnya masalah pada perilaku.

            Dengan mengetahui sejumlah bahaya dari pewarna makanan sintesis diatas, kita perlu memilah dan memilih mana yang baik  atau tidak bagi kesehatan tubuh kita.  Kita juga harus membiasakan diri memakai bahan pewarna alami dan menghindari makanan berwarna mencolok dan menarik.
            Nah, dari penjabaran artikel diatas, semoga bisa bermanfaat bagi pembaca blogger sekalian. Ingat lebih baik mencegah dari pada mengobati karena kesehatan itu mahal guys. Okay see you next time:)




Referensi:
anonim. (2014, november 23). Bahaya Pewarna Makanan Buatan (Sintesis). Retrieved from informasitips.com: http://informasitips.com/bahaya-pewarna-makanan-buatan-sintetis
Clinic, M. (2009, september 2). Informasisehat. Retrieved from Pewarna Makanan mempunyai pengaruh buruk untuk anak-anak Hiperaktif: https://informasisehat.wordpress.com/tag/bahaya-pewarna-makanan/





No comments:

Post a Comment