Wednesday, February 17, 2016

Inovasi Terbaru : Menuai Hidrogen dari Air


Usaha para ilmuwan dalam mencari energi alternatif pengganti bahan bakar fosil terus dilakukan, terutama sejak memasuki abad ke-21 ini. Hingga saa ini presentase penggunaan energi alternatif masih sangat sedikit dikarenakan efektivitas dan efisiensinya yang tergolong masih kecil. Hal seperti ini juga tampak pada penggunaan bahan bakar hidrogen. Meski beberapa perusahaan otomotif seperti Ford dan Honda telah merilis mobil berbahan bakar hidrogen, pada kenyataannya penggunaannya masih sedikit. Problema ini tak lepas dari mahalnya hidrogen cair karena biaya produksinya yang dapat dikatakan tidak murah.
Hidrogen memiliki banyak kelebihan, antara lain memiliki energi pembakaran yang besar per satuan massa hidrogen dan merupakan bahan bakar yang sangat bersih karena emisi pembakarannya berupa air(H2O). Baru-baru ini, tim peneliti dari School Of Chemistry Monash University Australia telah menemukan inovasi baru dalam mengubah air menjadi hidrogen lewat proses elektrofotokatalisis yang terinspirasi dari cara tumbuhan mengubah air menjadi oksigen.
Para ilmuwan di dunia mengakui bahwa bagian tersulit dari air menjadi bahan bakar adalah mengonverssi air menjadi oksigen dan hidrogen. Tim peneliti yang telah mempubliksikan hasil penelitian mereka di jurnal Nature Chemistry ini telah berhasil membuat sistem sel konversi air mejadi hidrogen mengguanakan katalis berbasis logam Mangan(Mn). Katalis ini sendiri memmiliki struktur molekul yang menyerupai mineral mangan birnessite
Tim peneliti tersebut memanfaatkan tinngkat oksidasi dari  ion mangan, terutama mangan(II) dan mangan(IV) untk mengoksidasi air menjadi oksigen dan hidrogen. Pemberian tegangan listrik akan mengubah managn(II) pada birnessite teroksidasi menjadi mangan(IV). Selanjutnya pemaparan dengan cahaya matahari akan mengembalikan bentuk mangan(IV) menjadi mangan(II) sekaligus mengubah dua molekul air (H2O) menjadi satu molekul gas oksigen(O2), empat proton(H), dan empat elektron. Selanjutnya keempat proton dan elektron tersebut bergabung menjadi dua  molekul gas hidrogen(H2). Siklus katalis mangan berlangsung cepat dan voltase listrik yang dibutuhkan tidak terlalu besar jika dibandingkan dengan elektrolisis langsung air menggunakan elektroda innert.
Inovasi ini terbukti menghasilkan gas hidrogen dari air secara lebih mudah dan  murah. Penemuan ini diharapkan akan menginspirasi produsen bahan bakar hidrogen di dunia untuk mengaplikasikannya sehingga akan terwujud penggunaan bahan bakar hidrogen yang mengglobal.

Sumber :

Beny Karyadi.1994.Kimia 1,2,3 untuk SMK Teknik .Jakarta:Depdikbud RI.

No comments:

Post a Comment