Tuesday, February 16, 2016

Beberapa Hal Unik dan Menarik di Balik Kentut yang Jarang Diketahui Orang



Ada satu hal yang cukup menyebalkan yang melekat pada diri manusia yang tentunya jika terjadi akan membuat orang lain merasa jengkel. Apakah itu? Ya, itu adalah kentut. Saat kita sedang asyik bercengkrama atau berkumpul bersama teman, sahabat, rekan kerja, pasangan atau bahkan orang yang kita anggap memiliki jabatan penting dan sangat kita hormati, tiba-tiba terdengar suara yang cukup besar dengan aroma yang begitu semerbak tidak sedap tentunya, itu akan menjadi hal yang sangat memalukan. Namun, setiap orang pasti melakukannya karena kentut merupakan proses alamiah yang terjadi di dalam tubuh.
            Dulu, saat kita masih kecil mungkin kita sering mendengar orang tua kita melarang kita untuk makan sambil berbicara atau bahkan tertawa. Yang kita tahu hal itu hanya untuk mencegah kita agar tersedak. Namun, tahukah kamu? Bahwa makan yang disertai berbicara/tertawa dapat mempengaruhi kadar gas yang akan dikeluarkan loh, yang biasa kita kenal dengan istilah kentut, atau dalam bahasa medisnya adalah flatulence.
            Flatulence adalah keluarnya gas melalui anus/dubur akibat akumulasi gas didalam perut (terutama dari usus besar/kolon)”. (wikipedia.org)
            Lalu, darimanakah kentut berasal? Kentut/flatulence merupakan salah satu peristiwa kimia yang terjadi di dalam tubuh. Ternyata, ada sekitar 70% gas di dalam tubuh kita khususnya di dalam usus besar berasal dari udara yang tertelan pada saat kita makan/minum. Jadi, mungkin itulah salah satu penyebab secara tidak langsung orang tua kita melarang kita untuk berbicara ketika sedang makan.
            Lalu, gas selebihnya berasal darimana dong? Ternyata, gas selebihnya adalah gas yang timbul dari dalam usus itu sendiri yang dihasilkan melalui aktifitas mikroba yang terdapat pada saluran pencernan yang melakukan penguraian terhadap zat-zat makanan yang kita makan. (Yohanes, 2011)
            Tahukah kamu bagaimana komposisi dan proporsi gas-gas tersebut? Sebenarnya komposisi dan proporsi gas-gas kimia yang terkandung dalam kentut setiap orang itu berbeda-beda. Mengapa demikian? Hal itu karena jenis makanan yang dikonsumsi setiap orang berbeda-beda, sehingga proporsi gas-gas yang dihasilkannya pun berbeda-beda.
            Dalam suatu penyelidikan disebutkan bahwa “gas dalam kentut terdiri dari 60% nitrogen, 30% karbon dioksida dan 10% campuran dari metana dan hidrogen”. (Novi. 2012) namun, ada pendapat lain yang menyatakan bahwa persentase dari masing-masing gas tersebut yaitu:
Nitrogen sekitar 20 - 90%, hidrogen sekitar 0 – 50%, karbon dioksida sekitar 10 – 30% , oksigen sekitar 0 – 10% dan metana sekitar 0 – 10%. (wikipedia.org)
            Dan tahukah kamu bagaimana sifat dari kentut? Asam? Basa? Atau netral? Ternyata, “kentut bersifat asam karena mengandung karbon dioksida (CO2) dan hidrogen sulfida (H2S)”. Loh, tapi kok kentut baunya tidak sedap? Kita tahu bahwa kentut merupakan gas-gas sisa yang dihasilkan dari penguraian zat-zat makanan yang dilakukan oleh bakteri yang ada di saluran pencernaan kita, dimana “fermentasi bakteri dari proses pencernaan memproduksi panas, hasilnya adalah gas busuk”. (wikipedia.org)
            Dari penguraian tersebut akhirnya terbentuklah gas-gas seperti metana, hidrogen sulfida, dan gas-gas lainnya. Dari gas-gas yang dihasilkan tersebut salah satunya ada yang mengandung sulfur seperti H2S, dimana sulfur sangat mempengaruhi kadar bau kentut yang dihasilkan. Semakin banyak kandungan sulfur dalam zat makanan yang kita konsumsi, maka kentut yang akan kita keluarkan semakin berpotensi berbau tidak sedap. Untuk itu, jika kentut yang ingin Anda keluarkan tidak terlalu bau, maka Anda harus mangurangi konsumsi makanan yang mengandung sulfur, seperti telur, daging, kacang-kacangan, brokoli, kol dan kubis-kubisan.
            Dan tahukah kamu? Ternyata kentut memiliki kemungkinan untuk dapat terbakar, loh. Kok bisa? Di atas telah disebutkan bahwa kentut mengandung gas metana yang mudah terbakar. Jadi kemungkinan itu bisa saja terjadi, jikalau memang benar dapat terbakar, maka warna api yang dihasilkan akan berwarna biru karena mengandung gas hidrogen.
Itulah beberapa hal unik dan menarik di balik kentut yang mungkin jarang diketahui banyak orang. 


Daftar  Pustaka

 

Novi. (2012). Kenapa Bisa Kentut dan Kenapa Bau. Retrieved Februari 10, 2016, from m.kompasiana.com/novi25/kenapa-bisa-kentut-dan-kenapa-bau.
 wikipedia. (2015, 07). Flatulence. Retrieved februari 10, 2016, from https://id.wikipedia.org/wiki/Flatulensi.
Yohanes. (2011). Rahasia Fisika Kimia di Balik Kentut. Retrieved Februari 10, 2016, from http://www.ceritakamianakrantau.blogspot.com: http://www.ceritakamianakrantau.blogspot.com
 

No comments:

Post a Comment