Loh
ko bisa??
Ini adalah salah satu pertanyaan
Lesie kepada ayahnya, Robert L.Wolke, seorang guru besar emeritus ilmu kimia
University Of Pittsburgh.
Sebelum
mengulas jawaban mr.Wolke, ada baiknya temen-teman mengulang kembali pelajaran
kimia tentang titik beku pada bab sifat Koligatif Larutan. Suatu sifat larutan yang akan
mengalami penurunan titik beku akan ditambahkan zat lain. Pelarut dikatakan
membeku apabila struktur molekulnya telah kaku dan membentuk tatanan tertentu
secara geometris. Zat lain yang ditambahkan akan mengisi ruang-ruang kosong di
antara molekul pelarut sehingga mempersulit pelarut untuk berubah menjadi kaku
sehingga membutuhkan suhu yang lebih dingin agar bisa membeku. Teman-teman juga
perlu mengulang kembali pelajaran termokimia. Ada istilah eksoterm untuk reaksi
yang melepaskan panas sehingga suhu di sekitarnya akan menjadi lebih panas, ada
juga istilah endoterm untuk reaksi yang menyerap panas sehingga suhu yang
disekitarnya menjadi dingin.
Demikian juga yang terjadi pada
air. Untuk bisa membeku, air membutuhkan suhu 0ÂșC. Namun, penambahan garam akan
membuat air menjadi tidak lagi membeku pada suhu tersebut. Akibatnya es akan
mencair sebagian pada suhu tersebut. Nah lo! Ko malah mencair? Ya, dengan
mencairkan es itulah yang membuat suhunya lebih dingin.
Garam, sebagaimana zat lain, akan
merusak tatanan geometris es yang sudah kaku. Molekul garam akan merusak ikatan
sesama molekul H2O dalam es sehingga es menjadi cair. Akan tetapi untuk merusak
tatanan tersebut, garam membutuhkan panas. Terjadi reaksi endoterm sehingga
suhu di sekitar akan lebih dingin. Setelah sebagian es mencair, maka air yang
dihasilkan juga akan menjadi lebih dingin karena garam membutuhkan panas lagi
untuk merusak es yang masih tersisa.
Alhsil, suhu air tersebut akan
lebuh dingin daripada suhu es mula-mula. Kalau teman-teman bingung, saya ambil
contoh seperti sebuah sinetron yang ada peran antagonis. Jika ingin merusak
sebuah keluarga yang harmonis, si antagonis biasanya akan mengerahkan tenaganya
dan meminta bantuan orang-orang sekitarnya. Nah, es ibarat keluarga harmonis,
si antagonis ibarat garam dan orang sekitarnya itu ibarat panas.
Aplikasi dari fenomena ini banyak,
salah satunya untuk menjaga suhu dingin misalnya bagi pecinta es krim. Cara
kerja es krim agar lebih lama ya dengan penambahan zat lain(tidak hanya garam)
seperti gula, krim, dan lain-lain. Selain itu, ini juga diaplikasikan untuk
membuka jalan raya pada musim dingiin yang bersalju. Biasanya petugas akan menaburkan garam ke jalan raya yang telah
diselimuti es. Akibatnya, es akan mencair kemudian mudah dibersihkan. Bayangkan
jika fenomena ini tidak bisa terungkap, mungkin orang tidak bisa berkendara di
musim dingin.
Oke, semoga bisa membantu
teman-teman menjawab rasa penasaran yang sama.
Sumber :
http://www.mystupidtheory.com/2015/04/fakta-fakta-kimia-yang-menarik.html
No comments:
Post a Comment