CARA
MENGAWETKAN TELUR YANG MASIH UTUH
Oleh:Anah
Maemanah
Metoda-
metoda pengawetan telur utuh bertujuan untuk mempertahankan kandungan air dan
karbon di oksida yang telah ada dalam air selama mungkin, dan memperlambat
kegiatan mikroorganisme.
Ada
beberapa cara yang bisa kita lakukan,
yang tentunya mudah untuk kita aplikasikan untuk membuat telur-telur yang kita
punya bisa bertahan lebih lama:
Ø Pengemasan Kering
Pengemasan
telur dalam bahan-bahan seperti pasir, sekam dan serbuk gergaji telah di lakukan selama bertahun-tahun. Jika
pengemasan itu padat, pengemasan kering akan memperlambat hilangnya air dan CO₂.
Karena danya kelebihan berat dan volume, maka cara ini secara komersial tidak
selalu dapat di terima. Pengemasan kering tidak memberikan perlindungan
terhadap mikroorganisme selama penyimpanan.
Ø Perendaman dalam Cairan
Proses
ini juga merupakan cara kuno dalam pengawetan telur, dan terutama bertujuan
mencegah hilangnya air. Biasanya digunakan bersamaan dengan penyimpanan dingin.
Air kapur (cairan kalsium hidroksida) dan air kaca (cairan sodium silikat),
merupakan bahan yang paling banyak di gunakan. Oleh karen nilai pH yang tinggi
dari larutan-larutan ini, maka pertumbuhan mikroorganisme di perlambat.
Pori-pori telur tertutup oleh endapan kalsium karbonat dalam air kapur, dan
oleh kalisum silikat dalam air kaca.
Ø Penyimpanan Dingin
Dalam
proses ini telur utuh di simpan pada suhu serendah mungkin di atas titik beku
telur -2⁰C. Suhu yang rendah ini akan
memperlambat hilangnya CO₂ dan air dalam telur maupun penyebaran
air dari putih ke kuning telur. Pengendalian kelembaban udara dalam ruangan
yaitu 80 – 90% di butuhkan untuk memperlambat kehilangan air, kadar
karbondioksida kira-kira 3% dalam udara akan mengurangi kehilangan CO₂
dan konsentrasi ozon kira-kira 1 ppm akan menghambat pertumbuhan jamur selama
penyimpanan dingin.
Pendinginan
dengan menggunakan CO₂ pada konsentrasi 60% dalam atmosfer
gudang pendingin kadang-kadang dilakukan. Hal ini mempunyai kuntungan mencegah
pertumbuhan jamur tanpa menggunakan ozon.
Ø Perlakuan Penutupan Kulit Telur
Bahn-bahan
seperti agar-agar, karet, sabun, gelatin, asam belerang dan bahkan getah
kaktus, semuanya telah di pakai sebagai bahan penutup kulit telur. Walaupun
begitu kebanyakan orang menggunakan minyak untuk mengawetkan kulit telur.
Minyak di letakan pada telur dengan cara penyelupan atau penyemprotan, meskipun
teknik yang menggunakan suhu tinggi atau hampa udara dapat juga di gunakan.
Teknik penyemprotan bisanya menghasilkan 50 mg minyak yang menutupi permukaan
tiap-tiap telur.
Peminyakan
bersamaan dengan penyimpanan pada suhu kira-kira 1⁰C
dapat mengawetkan telur selama lebih dari 6 bulan dengan hampir tanpa ada
perubahan. Pengawetan telur dengan cara ini biasanya menggunakan minyak paravin
yang bisa di makan.
Berikut adalah
beberapa cara yang dapat di lakukan untuk mengawetkan telur agar dapat bertahan
dalam jangka waktu yang lebih lama. Siapapun bisa melakukan hal tersebut dan
tentunya sangat mudah untuk di praktekan, semoga informasi yang saya posting
ini dapat bermanfaat buat para pmbeaca sekalian, dan selamat mencoba JJJ...
SUMBER:
Carter, P.C., Egg Quality: A Study of
The Hens Egg. Syimposium IV Organised by The Bristsh Egg Marketing Board
(Olifier and Boyd Edingurg, 1968)
Bibliography
(t.thn.).
K.A. Buckle, R.
E. (1987). Food Science. In h. p. adiono, Ilmu Pangan (p. 365).
jakarta: UI-Press.
No comments:
Post a Comment